Sejumlah penumpang terlihat di Stasiun Jalur Kereta Sepur Standar (Standard Gauge Railway/SGR) Mombasa-Nairobi di Nairobi, ibu kota Kenya, pada 17 November 2021. (Xinhua/Dong Jianghui)
TOKYO, 9 September (Xinhua) — Bantuan Jepang ke berbagai negara Afrika selama bertahun-tahun tidak meninggalkan banyak kesan, bahkan pada konferensi internasional mengenai pembangunan Afrika pimpinan Jepang yang baru saja berakhir, seperti dilaporkan Japan News.
Menurut surat kabar itu, reputasi China meningkat karena negara itu membantu pembangunan Afrika dengan berbagai investasi infrastruktur yang substansial.
Mengutip survei opini publik di 34 negara Afrika yang dirilis pada 2021 oleh organisasi riset yang berbasis di Ghana, Afrobarometer, surat kabar itu mengatakan 63 persen warga Afrika memberikan penilaian optimistis tentang “pengaruh ekonomi dan politik China di negara mereka.”
Angka tersebut menjadi yang tertinggi di antara semua pilihan, dengan Amerika Serikat berada di angka 60 persen dan PBB di angka 57 persen. Surat kabar itu menyebut bahwa Jepang tidak masuk dalam daftar pilihan untuk pertanyaan itu.
Konferensi Internasional Tokyo tentang Pembangunan Afrika (Tokyo International Conference on African Development/TICAD) kedelapan digelar di Tunisia pada 27 dan 28 Agustus. Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida hadir secara virtual karena infeksi COVID-19.
TICAD merupakan konferensi bantuan yang dipimpin Jepang bagi pembangunan Afrika. Menurut surat kabar tersebut, negara itu meluncurkan kerangka kerja TICAD pada 1993 untuk mendukung sepenuhnya pembangunan Afrika lebih maju dari negara-negara lain. [Xinhua]