WASHINGTON – Militan Taliban Afghanistan kini mengendalikan sekitar setengah dari 419 pusat distrik di negara yang hancur akibat perang tersebut, kata jenderal tertinggi Amerika Serikat (AS) pada Rabu (21/7).
“Momentum strategis tampaknya akan terjadi pada pihak Taliban,” tutur Ketua Kepala Staf Gabungan AS Jenderal Mark Milley dalam sebuah konferensi pers.
“Terdapat kemungkinan bahwa Taliban akan menyelesaikan pengambilalihan, (tetapi juga) ada kemungkinan sejumlah skenario lain,” ujar Milley. “Menurut saya, ini masih belum sampai pada titik akhir.”
Meskipun militan Taliban masih belum menduduki satu pun dari 34 ibu kota provinsi di negara tersebut, mereka sedang melancarkan tekanan pada setengah dari seluruh ibu kota provinsi, katanya.
Pasukan keamanan Afghanistan sedang memperkuat posisi mereka untuk melindungi pusat-pusat kota utama ini, termasuk Kabul, ujar Milley.
Provinsi-provinsi di Afghanistan telah menjadi medan pertempuran sengit antara Taliban dan pasukan keamanan pemerintah sejak awal penarikan pasukan pimpinan AS dari Afghanistan pada awal Mei.
Presiden AS Joe Biden telah menetapkan tanggal akhir resmi bagi misi militer AS di Afghanistan, yakni 31 Agustus, beberapa hari lebih awal dari tenggat waktu 11 September yang sebelumnya ditetapkan.
Komando Pusat AS pada pekan lalu menyampaikan bahwa lebih dari 95 persen proses penarikan telah selesai dilaksanakan.
Lebih dari 2.400 pasukan AS tewas di Afghanistan dalam dua dekade terakhir, dengan 20.000 lainnya luka-luka, menurut Pentagon. Sementara itu, perkiraan menunjukkan bahwa lebih dari 66.000 pasukan Afghanistan tewas, dan lebih dari 2,7 juta warga terpaksa mengungsi dari rumah mereka. [Xinhua]