Anak-anak berdiri di depan tenda yang ambruk di area kamp pengungsi Suriah di Akkar, Lebanon utara, pada 4 Maret 2022. (Xinhua/Khaled Habashiti)
BEIRUT, 4 Juli (Xinhua) — Pemerintah Lebanon telah menyusun rencana untuk memastikan repatriasi 15.000 pengungsi Suriah per bulan ke tanah air mereka, seperti diungkapkan Menteri Urusan Pengungsi Lebanon Issam Charafeddine pada Senin (4/7).
Dua komite akan dibentuk untuk melaksanakan rencana tersebut. Satu komite akan melibatkan Lebanon, Suriah, dan Komisioner Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi (UNHCR), sementara yang lainnya akan melibatkan Lebanon, Turki, Yordania, dan Irak, menurut sang menteri.
“Sama sekali tidak dapat diterima bahwa pengungsi Suriah tidak kembali ke negara mereka meski perang sudah berakhir dan Suriah telah aman,” bunyi sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Kepresidenan Lebanon, mengutip pernyataan Charaffedine pada pertemuannya dengan Presiden Lebanon Michel Aoun di Istana Baabda.
Anak-anak berpose di sebuah gang di kamp pengungsi Mar Elias di Beirut, Lebanon, pada 23 Mei 2022. (Xinhua/Liu Zongya)
Menurut Charafeddine, pemerintah Suriah telah menunjukkan dukungan besar dalam hal ini. Suriah berencana membangun jalan, sekolah, rumah sakit, dan infrastruktur yang layak untuk menyambut kembali warganya di daerah-daerah yang telah siap menampung mereka.
Menurut pemerintah Lebanon, sekitar 1,5 juta pengungsi Suriah tinggal di negara itu.
Lebanon tengah menderita krisis keuangan yang belum pernah terjadi sebelumnya dan sejumlah besar pengungsi semakin membebani ekonomi dan infrastruktur negara itu. [Xinhua]