ROMA – Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Roma berakhir pada Minggu (31/10) dengan diadopsinya deklarasi yang menegaskan kembali peran krusial dari multilateralisme dan kerja sama internasional dalam menghadapi berbagai tantangan global yang timbul akibat pandemi COVID-19.
“Deklarasi Para Pemimpin G20 Roma” mengikrarkan janji untuk memperkuat respons bersama terhadap pandemi dan membuka jalan bagi pemulihan global, dengan perhatian khusus tertuju pada kelompok yang paling rentan.
Para pemimpin dari negara-negara ekonomi besar dunia berjanji akan menggunakan semua instrumen yang tersedia untuk menghadapi konsekuensi dari pandemi, melanjutkan pemulihan, dan tetap waspada terhadap berbagai tantangan global seperti gangguan rantai pasokan.
Menyoroti peran penting vaksin dalam perjuangan memerangi pandemi, mereka berjanji akan meningkatkan upaya untuk memastikan akses yang tepat waktu, adil, dan universal terhadap vaksin, pengobatan, dan pemeriksaan yang aman, terjangkau, berkualitas, dan efektif, dengan perhatian khusus terhadap kebutuhan negara-negara berpendapatan rendah dan menengah.
“Kami akan mengambil langkah-langkah untuk membantu meningkatkan pasokan vaksin serta produk dan masukan medis esensial di negara-negara berkembang serta menghapus kendala pasokan dan pendanaan yang relevan,” sebut deklarasi itu.
Terkait perubahan iklim, para pemimpin tetap berkomitmen pada target Perjanjian Paris untuk menahan kenaikan suhu rata-rata global jauh di bawah 2 derajat Celsius dan melakukan upaya guna membatasinya di angka 1,5 derajat Celsius di atas level praindustri.
“KTT ini terbilang sukses,” ujar Perdana Menteri Italia Mario Draghi dalam konferensi pers penutupan acara tersebut. Dia menambahkan bahwa kerja sama merupakan hal penting dalam isu-isu seperti iklim, kekayaan, dan kemiskinan.
“Bentuk kerja sama yang paling kita ketahui adalah multilateralisme,” kata Draghi, seraya menyerukan para anggota G20 untuk bertindak cepat bersama-sama.
Negara-negara anggota G20 mencakup hampir dua pertiga dari total populasi dunia, lebih dari 80 persen Produk Domestik Bruto (PDB) global, dan 75 persen dari perdagangan global.
KTT yang berlangsung selama dua hari itu digelar secara daring dan luring di bawah Presidensi G20 Italia. Indonesia akan mengambil alih jabatan presidensi bergilir itu mulai Desember 2021 mendatang. [Xinhua]