Moskow “siap untuk mengambil tindakan balasan” jika Rusia dan Barat tidak dapat mencapai konsensus, kata Peskov.
MOSKOW, Rusia akan menempatkan pasukan di wilayahnya sendiri di dekat perbatasan Ukraina akibat ketegangan dengan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (North Atlantic Treaty Organization/NATO), demikian disampaikan juru bicara (jubir) Kremlin Dmitry Peskov pada Minggu (16/1).
“Kami merasa perlu untuk mempertahankan pasukan tersebut karena situasi yang sangat tegang dan lingkungan yang sangat tidak bersahabat,” kata Peskov dalam wawancara dengan lembaga penyiaran asal Amerika Serikat (AS) CNN.
Rusia harus mengambil langkah-langkah pencegahan dalam merespons pembangunan militer, latihan, serta seringnya penerbangan jet tempur dan pesawat pengintai oleh NATO di dekat perbatasan Rusia, katanya.
Namun, Peskov menekankan bahwa Rusia tidak mempertimbangkan tindakan militer bahkan jika negosiasi dengan AS dan NATO terkait jaminan keamanan gagal.
Kendati demikian, Rusia “siap untuk mengambil tindakan balasan” jika kedua belah pihak tidak dapat mencapai konsensus, ujarnya.
Sebelumnya awal pekan lalu, para diplomat Rusia mengadakan pembicaraan dengan AS di Jenewa, dengan Organisasi untuk Keamanan dan Kerja Sama di Eropa di Wina, serta mengadakan pembicaraan dengan NATO di Brussel. Semua pembicaraan tersebut berakhir tanpa terobosan.
Peskov mengatakan kepada CNN bahwa NATO enggan berjanji bahwa pihaknya tidak akan memberikan keanggotaan kepada Ukraina atau menyebarkan senjata ofensif di wilayah Ukraina, yang merupakan bagian dari garis merah Rusia. [Xinhua]