KABUL – Jumlah korban tewas bertambah menjadi 50 orang, sementara lebih dari 100 lainnya mengalami luka-luka akibat tiga ledakan beruntun di luar sebuah sekolah menengah atas (SMA) khusus perempuan di Kabul, ibu kota Afghanistan, demikian dikonfirmasikan pihak kepolisian Afghanistan pada Minggu (9/5).
“Salah satu jenis ledakan itu adalah ledakan bom mobil. Dua ledakan lainnya dipicu oleh bom rakitan (improvised explosive devices/IED) yang ditempatkan di lokasi yang sama,” ujar juru bicara kepolisian Kabul Ferdaus Faramarz kepada wartawan melalui sebuah pesan teks.
Insiden tersebut berlangsung di depan SMA Sayyed-ul-Shuhada di Etifaq, Distrik Polisi 13, pada Sabtu (8/5) sekitar pukul 16.30 waktu setempat.
Serangan itu terjadi saat para murid sedang meninggalkan gedung sekolah. Sebagian besar korban merupakan anak perempuan di sekolah tersebut, namun banyak juga warga yang tengah lewat terkena ledakan itu.
Belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut. Kelompok militan Taliban membantah keterlibatan gerilyawan mereka dalam insiden itu dan menuding militan ISIS yang melancarkan serangan mematikan tersebut.
Presiden Afghanistan Mohammad Ashraf Ghani mengecam keras serangan itu dan memerintahkan sejumlah pejabat kesehatan untuk memberikan perawatan medis terbaik bagi mereka yang terluka.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Kabul.(XHTV)