Truk-truk yang memuat bantuan kemanusiaan memasuki Gaza dari sisi Mesir perlintasan perbatasan Rafah pada 22 Oktober 2023. (Xinhua/Ahmed Gomaa)
RAFAH, Mesir, 22 Oktober (Xinhua) — Sebuah konvoi 17 truk yang mengangkut bantuan kemanusiaan tiba di sisi Mesir dari perlintasan perbatasan Rafah pada Minggu (22/10), sebelum menuju Jalur Gaza yang terkepung dan sedang mengalami krisis kemanusiaan akibat serangan udara Israel, kata para pekerja kemanusiaan Mesir di perlintasan tersebut.
Ini merupakan konvoi bantuan kedua yang akan dikirim ke Gaza usai konvoi pertama yang terdiri dari 20 truk pengangkut pasokan kemanusiaan memasuki daerah kantong pesisir itu pada Sabtu (21/10).
Bantuan pada Minggu itu terdiri dari makanan, pasokan medis, air, selimut, pakaian, kain kafan, dan barang-barang lainnya, papar Ra’ed el-Gebaly, seorang sukarelawan dari Bank Makanan Mesir (Egyptian Food Bank), kepada Xinhua di sisi Mesir dari perlintasan perbatasan Rafah.
Truk-truk yang memuat bantuan kemanusiaan bersiap memasuki Gaza di sisi Mesir dari perlintasan perbatasan Rafah pada 22 Oktober 2023. (Xinhua/Ahmed Gomaa)
Truk-truk itu, yang disiapkan oleh Aliansi Nasional Mesir untuk Pekerjaan Pembangunan Sipil (National Alliance for Civil Development Work), sebuah koalisi lembaga swadaya masyarakat (LSM) Mesir, yang berkoordinasi dengan Bulan Sabit Merah Mesir, akan dikirim kepada para pekerja kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Perhimpunan Bulan Sabit Merah Palestina (Palestine Red Crescent Society), serta Palang Merah di sisi Gaza, ujar sejumlah sukarelawan bantuan.
“Pasokan bantuan masih terlalu sedikit dibandingkan dengan apa yang dibutuhkan oleh sekitar dua juta orang yang terkepung di Gaza yang kekurangan kebutuhan dasar dalam kondisi yang sangat sulit,” tutur Abdel-Rahman Habat, manajer portofolio kebutuhan dasar di Life Makers Foundation yang berbasis di Kairo, sebuah LSM yang tergabung dalam Aliansi Nasional Mesir untuk Pekerjaan Pembangunan Sipil.
“Kami mencoba berkontribusi untuk meringankan penderitaan warga Gaza dan kami akan terus melakukannya hingga kami dapat memenuhi sebagian besar kebutuhan mereka,” imbuhnya.
Truk-truk yang memuat bantuan kemanusiaan bersiap memasuki Gaza di sisi Mesir dari perlintasan perbatasan Rafah pada 22 Oktober 2023. (Xinhua/Ahmed Gomaa)
Sekitar 200 lebih kendaraan masih mengantre di sisi Mesir dari perlintasan Rafah untuk memasuki Gaza.
Bandar Udara El-Arish Mesir dan perlintasan Rafah menjadi “jalur penyelamat bagi warga Gaza,” tutur Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres dalam kunjungannya ke Mesir pekan lalu.
Selama dua pekan, Jalur Gaza berada dalam pengepungan dan serangan mematikan Israel sebagai balasan atas serangan Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas) yang menguasai Gaza terhadap Israel pada 7 Oktober lalu. Konflik Israel-Hamas telah menewaskan lebih dari 6.000 orang di kedua pihak. [Xinhua]