Presiden China Xi Jinping bertemu dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden di Filoli Estate di Negara Bagian California, AS, pada 15 November 2023. (Xinhua/Ding Lin)
Planet Bumi cukup luas bagi kedua negara untuk meraih kesuksesan, dan keberhasilan salah satu pihak adalah peluang bagi pihak yang lain.
BEIJING, 16 November (Xinhua) — Dengan latar belakang Filoli Estate yang indah di Negara Bagian California, Amerika Serikat (AS), sebuah konferensi tingkat tinggi (KTT) yang diadakan pada Rabu (15/11) menarik perhatian dunia.
Dalam pertemuan penting itu, Presiden China Xi Jinping dan Presiden AS Joe Biden mengadakan pertemuan tatap muka pertama sejak terakhir kali mereka berjabat tangan di Bali, Indonesia, tahun lalu.
Kedua kepala negara membahas isu-isu strategis dan mendalam yang sangat penting bagi arah hubungan China-AS, serta isu-isu utama yang mempengaruhi perdamaian dan pembangunan dunia.
Diplomasi kepala negara merupakan kompas sekaligus jangkar hubungan China-AS. Ketika kedua presiden bertemu, kedua negara, serta seluruh komunitas internasional menyaksikannya dengan penuh harap.
Hubungan China-AS, hubungan bilateral yang paling penting di dunia, terus bergerak maju meski di tengah gejolak dan perubahan.
Bagi dua negara besar seperti China dan AS, saling memunggungi bukanlah jalan pilihan. Tidak realistis bagi salah satu pihak untuk merombak pihak lainnya, dan konflik maupun konfrontasi memiliki konsekuensi yang tak tertahankan bagi kedua belah pihak.
Persaingan antarnegara-negara besar sudah ketinggalan zaman dan tidak bisa menyelesaikan masalah yang dihadapi baik oleh China maupun AS, atau dunia pada umumnya.
Planet Bumi cukup luas bagi kedua negara untuk meraih kesuksesan, dan keberhasilan salah satu pihak adalah peluang bagi pihak yang lain.
Selama kedua belah pihak saling menghormati, hidup berdampingan dalam damai, dan mengejar kerja sama yang saling menguntungkan, China dan AS akan sepenuhnya mampu mengatasi perbedaan dan menemukan cara yang tepat untuk dapat melangkah maju bersama. [Xinhua]