GAZA – Aksi saling serang antara kelompok-kelompok militan di Jalur Gaza dan Israel semakin intens pada Selasa (11/5), menyebabkan 28 warga Palestina dan tiga warga Israel tewas serta puluhan lainnya dari kedua pihak terluka.
Sejumlah kelompok militan Palestina, termasuk sayap bersenjata Gerakan Islam Hamas dan Jihad Islam Palestina (JIP), menembakkan ratusan roket dari wilayah kantong pesisir yang terkepung itu ke kota-kota Israel di Israel selatan dan tengah.
Merespons serangan itu, jet-jet tempur dan drone Israel mengebom sejumlah fasilitas dan pos militer milik militan Jihad Islam dan Hamas. Pesawat tempur juga menghancurkan apartemen dan gedung tinggi milik kedua kelompok tersebut di Jalur Gaza.
Ketegangan antara Israel dan militan Palestina di Gaza dimulai ketika para militan menembakkan rentetan roket ke Yerusalem sebagai respons terhadap bentrokan antara jemaah Palestina dan pasukan polisi Israel yang terjadi di Masjid al-Aqsa di Kota Tua Yerusalem.
Sejak Senin (10/5), suara pesawat jet tempur dan drone Israel yang beradu dengan suara bom terdengar di seluruh wilayah Jalur Gaza. Asap berwarna abu-abu dan hitam yang mengepul ke arah langit akibat pengeboman Israel atau tembakan roket oleh militan Gaza terlihat dengan jelas.
Gelombang kekerasan yang saat ini terjadi antara Israel dan kelompok militan Gaza merupakan yang pertama sejak serangan darat dan udara skala besar yang dilancarkan Israel ke wilayah kantong Palestina itu selama 50 hari pada 2014.
Juru bicara Hamas di Gaza, Fawzi Barhoum, mengatakan dalam pernyataan pers bahwa Hamas bertekad untuk tidak menahan diri dari eskalasi.
“Jika Israel menyerang, militan bersenjata akan menyerang balik,” tandasnya.
Pada Selasa, pesawat jet tempur Israel menyerang gedung 14 lantai di sebelah barat Gaza usai tentara Israel meminta penghuninya mengevakuasi diri. Namun, Hamas sudah memperingatkan Israel untuk tidak menyasar gedung dan rumah berpenghuni.
Usai menghancurkan gedung itu, Brigade al-Qassam, sayap bersenjata Hamas, mengklaim bertanggung jawab atas penembakan 130 roket dari Jalur Gaza di Tel Aviv dan kota-kota lainnya di Israel tengah.
Kelompok itu menyebutkan dalam pesan teks singkat bahwa penembakan roket itu adalah balasan terhadap tindakan Israel yang menyasar gedung tinggi dan sejumlah besar apartemen lainnya di Jalur Gaza.
“Menyasar rumah dan gedung dengan sengaja menunjukkan betapa brutalnya pendudukan kriminal itu,” ujar Barhoum, seraya menambahkan bahwa gerakan perlawanan bersenjata Palestina “akan melindungi warga Palestina dan akan terus membela mereka.” [Xinhua]