Rusia dan Ukraina menandatangani sebuah kesepakatan dengan Turki dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tentang pengiriman gandum, bahan pangan, dan pupuk Ukraina ke pasar internasional melalui Laut Hitam di Istanbul pada 22 Juli 2022. (Xinhua/Shadati)
ISTANBUL, 22 Juli (Xinhua) — Rusia dan Ukraina menandatangani sebuah kesepakatan yang telah lama dinanti di Istanbul pada Jumat (22/7) untuk mengirim gandum, bahan pangan, dan pupuk Ukraina dengan aman ke pasar internasional di bawah pengawasan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Inisiatif Gandum Laut Hitam, yang ditandatangani masing-masing dengan Turki di bawah naungan PBB, akan memungkinkan sejumlah besar ekspor pangan dan pupuk komersial dari tiga pelabuhan utama di Laut Hitam, yakni Odessa, Chernomorsk, dan Yuzhny, kata PBB dalam sebuah pernyataan di situs webnya.

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres berbicara kepada wartawan di Markas Besar PBB di New York City pada 13 Juli 2022. Guterres pada Rabu (20/7) memuji apa yang disebutnya “kemajuan substantif” dalam memastikan ekspor produk pangan Ukraina melalui Laut Hitam . (Xinhua/Xie E)
“Ini merupakan secercah harapan,” kata Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres usai menghadiri upacara penandatanganan tersebut di Istanbul, seraya menambahkan bahwa “kesepakatan ini akan membantu menghindari bencana kekurangan pangan bagi jutaan orang di seluruh dunia … Itu harus diimplementasikan sepenuhnya.”
Upacara tersebut juga dihadiri oleh Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, yang berkomitmen untuk memfasilitasi hasil yang solid dari putaran pembicaraan yang diselenggarakan negaranya untuk Rusia dan Ukraina dalam dua bulan terakhir.
“Kita berbicara tentang 25 juta ton gandum,” ujar Menteri Pertahanan Turki Hulusi Akar kepada wartawan usai upacara itu, sembari mengungkapkan bahwa kebutuhan akan koridor transportasi yang aman untuk mengirim produk-produk tersebut melalui laut sangat mendesak.
Pusat Koordinasi Gabungan akan didirikan di Istanbul untuk memantau implementasi di kota itu yang mencakup para perwakilan dari Turki, Rusia, dan Ukraina, papar pernyataan PBB.
Menurut salinan kesepakatan yang dirilis oleh Andrii Sybiha, wakil kepala Kantor Kepresidenan Ukraina, kesepakatan tersebut akan berlaku selama 120 hari dan dapat diperpanjang untuk jangka waktu yang sama kecuali salah satu pihak penandatangan mengakhirinya.
“Seluruh kapal dagang yang telah diidentifikasi dan diakreditasi dengan tepat akan dijamin perjalanannya dengan aman dari tiga pelabuhan Ukraina,” dan akan diperiksa oleh sebuah tim yang terdiri dari para anggota dari semua pihak, sebut kesepakatan itu.
Ukraina merupakan salah satu pengekspor utama gandum di dunia, yang memasok lebih dari 45 juta ton per tahun ke pasar global, menurut Organisasi Pangan dan Pertanian (Food and Agriculture Organization/FAO) PBB.
Laporan PBB mengungkapkan bahwa lebih dari 800 juta orang di seluruh dunia saat ini berhadapan langsung dengan risiko kelaparan, dan jumlahnya dapat meningkat.
Ukraina dan Rusia merupakan lumbung roti dunia, memproduksi hampir sepertiga gandum dan jelai dunia, serta separuh dari minyak bunga matahari global. Rusia juga merupakan pengekspor pupuk dan bahan mentah global teratas untuk produksinya, kata kantor pers Guterres dalam sebuah catatan kepada para koresponden. [Xinhua]