WASHINGTON – Kebijakan era Trump yang mencegah masuknya mahasiswa unggulan China dapat lebih merugikan Amerika Serikat (AS) dibandingkan China, yang berdampak tidak hanya pada mahasiswa tetapi juga kualitas penelitian AS, menurut para pakar dalam sebuah artikel yang dirilis oleh CNN pada Jumat (6/8).
“Apa yang Anda lakukan adalah Anda mencegah ribuan mahasiswa yang bernilai sangat tinggi di bidang yang sangat berharga yang berkontribusi banyak pada penelitian Amerika,” kata Eric Fish, penulis “China’s Millennials: The Want Generation” yang menimba ilmu dan mengajar di China selama beberapa tahun, kepada CNN.
Larangan itu, yang diberlakukan oleh mantan presiden AS Donald Trump, mencegah para mahasiswa pascasarjana ilmu pengetahuan, teknologi, teknik, dan matematika (science, technology, engineering and mathematic/STEM) dari beberapa universitas China untuk mendapatkan visa ke AS, menurut artikel tersebut.
Para pakar juga mengatakan kepada CNN bahwa larangan tersebut dapat “berdampak terhadap kemampuan institusi AS untuk merekrut pelajar China,” dan memperburuk hubungan China-AS.
Ditambah dengan adanya pandemi COVID-19, larangan tersebut menyebabkan “penurunan total pada studi (para mahasiswa), karier, serta kehidupan mereka,” ujar seorang mahasiswa China yang diwawancarai oleh CNN, yang telah menunggu selama satu setengah tahun untuk kembali ke Northeastern University di Boston. [Xinhua]