PBB – Kantor pusat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York siap untuk pembukaan kembali mulai Selasa (6/7), kata seorang juru bicara.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres pada Jumat (2/7) mengeluarkan pedoman baru terkait tahap selanjutnya dalam proses kembali bekerja di kantor pusat PBB, yang dipandu dengan ketat oleh otoritas Negara Bagian New York, kata Stephane Dujarric, juru bicara Guterres.
“Kami menerima pedoman baru bahwa per hari ini, kantor pusat PBB di New York telah memenuhi syarat untuk dibuka kembali secara penuh untuk pelaksanaan urusan tatap muka,” paparnya dalam konferensi pers rutin.
Batas okupansi harian kini telah dicabut dan seluruh personel yang selama ini bekerja dari rumah diharapkan akan kembali bekerja di kantor, terlepas dari status vaksinasi mereka, ujar Dujarric.
“Seperti sudah kami sampaikan berulang kali, keamanan dan kesehatan personel dan delegasi PBB adalah prioritas utama kami, demikian juga dengan wartawan, tentu saja. Kami akan mengikuti, tetapi tidak memimpin, pelonggaran pembatasan oleh New York City dan Negara Bagian New York,” imbuhnya.
Dengan menggesekkan kartu PBB, para staf dan pihak-pihak lainnya mengonfirmasi bahwa mereka tidak teruji positif COVID-19 dalam 10 hari terakhir dan tidak mengalami gejala yang sesuai dengan COVID-19 dalam 10 hari terakhir. Bagi mereka yang belum divaksinasi, menggesekkan kartu mereka berarti mereka tidak melakukan kontak langsung dengan orang yang terjangkit COVID-19 dalam 10 hari terakhir, papar juru bicara itu.
Namun, terlepas dari semua tindakan pencegahan itu, semua orang akan diwajibkan mengenakan masker di dalam ruangan di area-area umum di kompleks PBB, katanya.
Pada pertengahan Maret 2020, Guterres memerintahkan seluruh staf di kantor pusat PBB di New York untuk bekerja di rumah guna meredam penyebaran COVID-19, kecuali jika kehadiran fisik mereka sangat diperlukan untuk layanan esensial. Batas okupansi harian awal berkisar di angka 200-300, dibandingkan sekitar 11.000 orang yang masuk ke kompleks PBB setiap harinya pada situasi normal sebelum pandemi.
Kantor pusat PBB di New York ditutup untuk masyarakat umum dan tur dengan pemandu ditangguhkan pada pertengahan Maret. Kompleks itu akan tetap ditutup bagi pengunjung setidaknya sampai 1 Oktober 2021, sebut Dujarric. [Xinhua]