GAZA – Kantor-kantor pemerintah di Jalur Gaza akan kembali dibuka pada Minggu (23/5) menyusul berakhirnya pertempuran antara Israel dan kelompok militan di Gaza yang berlangsung selama 11 hari, demikian disampaikan seorang pejabat pemerintah pada Sabtu (22/5).
Kepala kantor pers pemerintah, yang dijalankan oleh Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas) di Gaza, Salama Ma’rouf, dalam sebuah konferensi pers menginformasikan rencana untuk membuka kembali kantor-kantor pemerintah.
“Setelah gencatan senjata diberlakukan, semua lembaga pemerintah akan mulai mengerjakan rencana untuk mendata kerusakan serta mulai memperbaiki infrastruktur yang rusak dan layanan dasar lainnya di Jalur Gaza,” katanya.
Ma’rouf menambahkan bahwa kantor pemerintah akan berupaya membersihkan dan membuka jalan-jalan, serta memberikan bantuan kepada mereka yang terdampak serangan udara Israel yang berlangsung selama 11 hari dan berakhir pada Jumat (21/5).
Dirinya mengatakan bahwa selama serangan udara Israel, 248 warga Palestina tewas, termasuk 66 anak-anak, 39 wanita, 17 lansia, dan lima penyandang disabilitas.
Selain itu, “303 bangunan, termasuk gedung-gedung tinggi, hancur total oleh bom Israel,” dan “beberapa bangunan pertanian, komersial, pemerintahan, dan industri hancur total,” tambahnya.
Pertempuran antara Israel dan kelompok militan yang dipimpin Hamas dimulai pada 10 Mei lalu, setelah militan Gaza menembakkan rentetan roket ke Israel sebagai bentuk protes atas tindakan Israel di Yerusalem Timur.
Aksi saling balas pun terjadi, dengan jet tempur Israel melancarkan ratusan serangan udara di Jalur Gaza. Pihak Israel mengatakan bahwa mereka menargetkan infrastruktur Hamas dan kelompok militan lainnya di daerah kantong Palestina itu.
Pada Jumat, kesepakatan gencatan senjata yang dimediasi Mesir berhasil dicapai antara kedua belah pihak. [Xinhua]