SHANGHAI, Kanselir Federal Jerman Olaf Scholz, dalam kunjungan ketiganya ke Kota Shanghai, pada Senin (15/4) mengatakan bahwa dirinya menyaksikan perubahan pembangunan China baru-baru ini dan kerja sama Jerman-China sangatlah penting bagi masa depan dunia.
Dalam kunjungan singkatnya di Shanghai, Scholz berbicara dengan para mahasiswa di Universitas Tongji, mengunjungi pusat inovasi Asia-Pasifik milik perusahaan Jerman, Covestro, dan berjalan-jalan di sepanjang The Bund. Kunjungan Scholz sebelumnya ke Shanghai dilakukan pada 2011 dan 2015.
Di Kampus Jiading Universitas Tongji, Scholz melakukan dialog bersama hampir 160 mahasiswa, dengan beberapa topik yang dibahas antara lain pertukaran kaum muda Jerman dan China, pembangunan berkelanjutan, kota pintar, dan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI). Scholz mengatakan bahwa dirinya sangat menghargai pencapaian universitas tersebut dalam pelatihan bakat internasional serta inovasi ilmu pengetahuan dan teknologi, dan bahwa institusi itu berperan sebagai jembatan bagi kerja sama Jerman-China di bidang pendidikan yang lebih tinggi.
Dia mengatakan populasi global dapat menembus 10 miliar dalam 30 tahun ke depan, dan negara-negara di seluruh dunia perlu melakukan upaya-upaya yang lebih besar guna menghadapi berbagai tantangan yang ada. Scholz juga mengatakan bahwa kerja sama Jerman dan China tidak hanya relevan bagi kedua negara, tetapi juga bagi masa depan dunia. Dia menambahkan Jerman dan China perlu memperluas kerja sama di berbagai bidang seperti perubahan iklim, pengembangan energi terbarukan, perdagangan dan investasi, serta penelitian dan pengembangan teknologi inovatif.
Pada Juni mendatang, Berliner Philharmoniker akan mengunjungi Shanghai. Scholz mengetahui bahwa lebih dari 6.000 tiket untuk empat konser orkestra Jerman itu telah terjual habis hanya dalam lima menit, ketika dirilis sepekan sebelum kunjungannya. Dia mengatakan bahwa hal ini mencerminkan perubahan baru di pasar konsumen China, dan perusahaan-perusahaan Jerman harus mempertimbangkan serta memperhatikan perubahan ini.
Scholz tiba di Kota Chongqing pada Minggu (14/4) untuk memulai kunjungan resminya selama tiga hari di China. Dia meninggalkan Shanghai dan berangkat ke Beijing pada Senin malam waktu setempat. [Xinhua]