KABUL – Pemerintah sementara yang dijalankan oleh Taliban mengatakan laporan Washington tentang memburuknya kebebasan beragama di Afghanistan sama sekali tidak benar.
“Hak-hak beragama dan sipil semua kelompok minoritas di Afghanistan dilindungi. Dalam hal ini, laporan Departemen Luar Negeri (Amerika Serikat) tidak lengkap dan berdasarkan informasi palsu. Semua aliran kami, Sunni, Syiah, Sikh, dan Hindu menjalankan agama mereka dengan bebas. Kami membantah laporan Departemen Luar Negeri itu,” kata kepala juru bicara pemerintah Zabihullah Mujahid di Twitter pada Minggu (5/6).
Dalam laporan tahunan yang dirilis baru-baru ini, Departemen Luar Negeri Amerika Serikat menuduh penguasa baru Afghanistan melanggar hak asasi manusia, menegaskan bahwa situasi kebebasan beragama di Afghanistan telah memburuk sejak Taliban mengambil alih negara itu pada Agustus tahun lalu, menurut laporan media.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Kabul. (XHTV)