BEIJING, Warga negara asing di China telah terlindungi dengan baik berkat langkah-langkah pencegahan dan pengendalian epidemi yang efektif di negara itu, demikian disampaikan juru bicara Kementerian Luar Negeri China pada Rabu (26/1), mendesak Amerika Serikat (AS) agar mempertimbangkan dengan hati-hati tentang hal yang disebut ‘pemulangan resmi’ para diplomatnya.
Menurut sejumlah laporan media, Kedutaan Besar AS di China sedang menanti persetujuan pemerintah untuk mengevakuasi para diplomat beserta keluarganya karena penerapan peraturan pandemi yang ketat di China.
Menanggapi hal ini, juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian mengatakan dalam sebuah konferensi pers bahwa protokol pencegahan dan pengendalian epidemi di China dilakukan dengan ketat dan berdasarkan sains, serta sesuai dengan ketentuan dalam Konvensi Wina tentang Hubungan Diplomatik dan Konvensi Wina tentang Hubungan Konsuler.
“Langkah efektif kami telah melindungi warga negara asing di China dengan baik,” kata Zhao. “Kami telah membuat staf diplomatik dan konsuler di China merasa nyaman serta melindungi hak dan kepentingan mereka yang sah.”
Mengatakan bahwa China tidak diragukan lagi merupakan negara teraman saat ini, Zhao mengatakan evakuasi dari tempat teraman di dunia hanya akan membuat personel AS terpapar risiko infeksi yang jauh lebih besar. “Logika di balik keputusan AS ini membingungkan dan hampir tak dapat dibenarkan.”
China telah menyatakan keprihatinan mendalam dan ketidakpuasan atas hal ini kepada pihak AS, menurut Zhao.
“Kami berharap Amerika Serikat dapat mengamati protokol COVID-19 China, menganggap serius posisi dan kekhawatiran China, serta mempertimbangkan dengan hati-hati tentang hal yang disebut ‘pemulangan resmi’ staf diplomatik dan konsuler,” imbuhnya. [Xinhua]