BEIJING, Langkah Amerika Serikat (AS) untuk memolitisasi isu-isu ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dan perdagangan, serta merusak aturan perdagangan internasional dan pasar global, pada akhirnya akan berakhir dengan kegagalan, demikian disampaikan Juru Bicara (Jubir) Kementerian Luar Negeri (Kemlu) China Zhao Lijian pada Selasa (19/7).
Media di Korea Selatan (Korsel), mengutip beberapa sumber yang tidak diketahui identitasnya di Washington, melaporkan bahwa pemerintah AS telah meminta Korsel untuk menginformasikannya pada akhir Agustus apakah negara tersebut akan berpartisipasi dalam “Chip 4”, aliansi cip yang dipimpin AS, untuk mengatasi berbagai isu rantai pasokan semikonduktor.
Sebagai respons, Zhao mengatakan dalam sebuah konferensi pers harian bahwa tingkat globalisasi dan kolaborasi industri yang tinggi di antara berbagai negara telah mendorong kemajuan teknologi cip yang berkelanjutan dan cepat. Pembentukan dan perkembangan rantai industri dan rantai pasokan cip globalmerupakan hasil dari aturan pasar dan pilihan perusahaan.
Kendati demikian, AS telah berulang kali menyalahgunakan kekuasaan negaranya, memolitisasi isu-isu IPTEK dan perdagangan, terlibat dalam “diplomasi koersif”, dan berupaya mendorong pemisahan (decoupling) industri, yang merusak aturan perdagangan internasional dan memecah pasar global, ungkap Zhao.
“Pada saat ekonomi global terintegrasi secara mendalam, langkah AS yang semacam itu justru bertentangan dengan arus. Langkah tersebut tidak disambut dan pada akhirnya akan berakhir dengan kegagalan,” katanya.
“Kami berharap pihak-pihak terkait akan menjunjung tinggi posisi yang objektif dan adil, mengingat kepentingan jangka panjang mereka sendiri dan prinsip pasar yang adil dan setara, serta berbuat lebih banyak untuk memastikan stabilitas rantai industri dan rantai pasokan cip global,” imbuh Zhao. [Xinhua]