BEIJING, Lawatan resmi Presiden China Xi Jinping ke Kazakhstan dan Tajikistan mendatang akan makin meningkatkan hubungan China dengan kedua negara tersebut, ungkap Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning pada Senin (1/7) saat menyampaikan taklimat pers terkait kunjungan tersebut.
Kazakhstan merupakan tetangga yang bersahabat sekaligus mitra strategis komprehensif permanen China, tutur Mao, sembari menambahkan bahwa sejak pembentukan hubungan diplomatik 32 tahun yang lalu, hubungan China-Kazakhstan meningkat dengan momentum yang kuat serta stabil, dan jalinan kerja sama di berbagai bidang, seperti perdagangan dan ekonomi, investasi, konektivitas, energi, serta pertukaran budaya dan antarmasyarakat, telah mencatatkan banyak kemajuan.
“Kedua negara memberikan teladan dalam hal hubungan bertetangga yang baik (good-neighborliness), persahabatan, dan kerja sama yang saling menguntungkan antara negara-negara yang bertetangga,” ujar Mao.
Tahun lalu, Presiden Xi bertemu dengan Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev sebanyak dua kali di Xi’an dan Beijing. Kedua presiden menyusun cetak biru baru untuk hubungan China-Kazakhstan, dan memimpin kerja sama China-Kazakhstan menuju periode emas pertumbuhan yang pesat, tutur Mao.
Kunjungan kali ini akan menjadi kunjungan kelima Presiden Xi ke Kazakhstan. Selama kunjungan tersebut, Presiden Xi akan menggelar pembicaraan dengan Presiden Tokayev dan bertukar pandangan secara mendalam dengannya terkait hubungan bilateral, jalinan kerja sama di bidang-bidang utama, serta lanskap regional dan internasional. Presiden Xi akan menghadiri sejumlah acara kenegaraan, seperti upacara penyambutan, upacara penandatanganan, dan jamuan makan penyambutan, serta berbagai acara sampingan lainnya, urai Mao.
“Kami yakin kunjungan Presiden Xi akan makin mempererat hubungan bilateral, memperkaya kerja sama Sabuk dan Jalur Sutra kami yang berkualitas tinggi, serta meningkatkan kesejahteraan kedua bangsa,” imbuh Mao.
Tajikistan merupakan tetangga yang bersahabat sekaligus mitra strategis komprehensif China, kata Mao. Dia mengimbuhkan bahwa dalam beberapa tahun terakhir, di bawah panduan strategis Presiden Xi dan Presiden Emomali Rahmon, hubungan China-Tajikistan mempertahankan momentum yang kuat, dan kedua negara telah mengonsolidasikan kepercayaan politik timbal balik, menjalin kerja sama Sabuk dan Jalur Sutra yang bermanfaat, memperdalam pertukaran budaya dan antarmasyarakat, serta memiliki kerja sama yang erat dalam urusan regional maupun internasional.
Pada Mei tahun lalu, kedua presiden mengumumkan pembangunan komunitas China-Tajikistan dengan masa depan bersama yang menonjolkan persahabatan abadi, solidaritas, dan manfaat bersama, tutur Mao.
Ini akan menjadi kunjungan resmi Presiden Xi yang kedua ke Tajikistan setelah lima tahun. Selama kunjungan kali ini, Presiden Xi akan menggelar pembicaraan dengan Presiden Rahmon untuk bertukar pandangan mendalam dengannya terkait hubungan bilateral, kerja sama di bidang-bidang utama, dan lanskap regional maupun internasional, serta membuat rencana baru untuk peningkatan hubungan China-Tajikistan. Menurut Mao, kedua presiden akan menghadiri berbagai acara sampingan secara bersama-sama.
China menantikan kerja sama dengan Tajikistan lewat kunjungan ini supaya makin meningkatkan kepercayaan politik timbal balik, memperdalam kerja sama Sabuk dan Jalur Sutra yang berkualitas tinggi, mempererat hubungan antarbangsa, menyuntikkan dorongan baru ke dalam pertumbuhan hubungan bilateral, serta memajukan kemitraan strategis komprehensif kami ke tingkat yang baru, ujar Mao.
Presiden Xi akan menghadiri Pertemuan Dewan Kepala Negara Organisasi Kerja Sama Shanghai (Shanghai Cooperation Organization/SCO) ke-24 di Astana, sekaligus melakukan kunjungan kenegaraan ke Kazakhstan dan Tajikistan dari 2 hingga 6 Juli, sebagaimana diumumkan oleh Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying pada Minggu (30/6). [Xinhua]