BEIJING, Juru Bicara (Jubir) Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) China Mao Ning pada Senin (19/2) mengatakan bahwa Festival Musim Semi atau Tahun Baru Imlek Naga Kayu menjadi momen yang menunjukkan kepada dunia semangat ekonomi China, yang pada momen itu China mencatatkan lonjakan perjalanan ke dalam (inbound) dan keluar negeri (outbound), dengan lebih banyak turis China yang pergi ke luar negeri dan lebih banyak wisatawan mancanegara yang berkunjung ke China.
Menurut sejumlah laporan media, Festival Musim Semi Tahun Naga Kayu baru-baru ini mencatatkan ledakan pertumbuhan dalam konsumsi budaya dan pariwisata, terutama lonjakan perjalanan inbounddan outbound.
“Ketika China menerapkan kebijakan bebas visa untuk lingkaran pertemanan yang lebih luas, China membukukan lonjakan perjalanan inbounddan outbound, dengan lebih banyak turis China yang pergi ke luar negeri dan lebih banyak wisatawan mancanegara yang berkunjung ke China,” ujar Mao saat menjawab pertanyaan terkait, seraya menambahkan bahwa Festival Musim Semi menjadi periode puncak bagi pariwisata global.
Festival Musim Semi Tahun Naga Kayu menjadi momen yang menunjukkan kepada dunia semangat ekonomi China, yang telah meningkatkan ekspektasi dan optimisme pasar serta menjadi pertanda baik untuk tahun 2024, ujar Mao.
Data menunjukkan bahwa selama liburan Festival Musim Semi, pengeluaran pariwisata domestik China mencapai 632,69 miliar yuan (1 yuan = Rp2.176), naik 7,7 persen dari periode liburan yang sama pada 2019. Pendapatan box officeChina selama festival tersebut mencapai 8,02 miliar yuan, mencatat rekor tertinggi baru.
“Lonjakan perjalanan outboundjuga membawa dividen konsumsi liburan serta keberuntungan dan kegembiraan Tahun Baru Imlek bagi dunia,” sebut Mao.
Seiring Festival Musim Semi menunjukkan momentum pertumbuhan yang meningkat, China akan terus memfasilitasi perjalanan lintas perbatasan, mempromosikan keterbukaan tingkat tinggi, dan menciptakan kondisi yang lebih baik bagi negara-negara untuk berbagi peluang yang dibawa oleh China, imbuhnya. [Xinhua]