Juru Bicara Zhao Lijian menyampaikan pernyataan tersebut pada konferensi pers harian sebagai tanggapan atas sebuah pertanyaan yang muncul beberapa hari yang lalu, bahwa pemerintahan interim Afghanistan mengumumkan larangan nasional terhadap penanaman poppy dan pembuatan opium, penggunaan dan penjualan semua kategori narkotika.
Memperhatikan bahwa narkotika adalah momok bagi umat manusia, Zhao mengatakan China menghargai langkah yang diambil oleh pemerintahan interim Afghanistan.
Dia mengatakan bahwa pemerintah China menindak tegas kejahatan narkotika dan berpartisipasi aktif dalam kerja sama kontranarkotika internasional. “Kami siap untuk lebih memperdalam kerja sama kontranarkotika dengan Afghanistan dan negara-negara regional lainnya demi menjaga kehidupan yang sehat dan tenang bagi semua rakyat kami.”
Patut diduga bahwa AS, biang keladi dari masalah Afghanistan, telah memainkan peran tercela dalam masalah narkotika di Afghanistan, kata Zhao, seraya menambahkan bahwa menurut beberapa laporan media, pasukan AS yang ditempatkan di Afghanistan mengimplementasikan sebuah proyek untuk membuat laboratorium narkoba dalam skala global. Akibatnya, produksi opium di negara itu meningkat lebih dari 40 kali lipat.
Alfred McCoy, seorang sejarawan Amerika, mengatakan dalam sebuah artikel bahwa untuk memerangi Uni Soviet di Afghanistan, AS mendanai gerilyawan lokal melalui Badan Intelijen Pusat (Central Intelligence Agency/CIA) AS, menutup mata terhadap fakta bahwa mereka mengoperasikan sebuah rantai laboratorium heroin. Charles Cogan, mantan direktur operasi CIA di Afghanistan, mengatakan bahwa AS tidak benar-benar mencurahkan sumber daya mereka untuk penyelidikan perdagangan narkoba di Afghanistan, ungkap juru bicara itu.
“Dua dekade kehadiran AS di Afghanistan adalah dua dekade kematian dan pengusiran warga sipil Afghanistan yang tidak bersalah dan dua dekade peningkatan produksi narkoba lokal tanpa henti,” kata Zhao, seraya menambahkan bahwa dengan penarikan pasukan yang tidak bertanggung jawab dan tergesa-gesa, AS telah meninggalkan serangkaian tantangan suram bagi rakyat Afghanistan yang tidak bersalah, termasuk masalah narkoba.
“AS harus merenungkan perilakunya, mengajukan permintaan maaf yang tulus dan kompensasi yang cukup, serta berusaha memperbaiki kerusakan yang ditimbulkannya pada rakyat Afghanistan dengan tindakan nyata,” tegas Zhao. [Xinhua]