KOLOMBO – Kepolisian Sri Lanka pada Senin (19/4) mengatakan telah meningkatkan pengamanan di seluruh gereja di seantero negara itu jelang peringatan dua tahun serangan bom Minggu Paskah pada 2019 lalu, yang menewaskan lebih dari 250 orang dan melukai sedikitnya 500 lainnya.
Juru Bicara Kepolisian Sri Lanka Wakil Inspektur Jenderal Ajith Rohana menuturkan pihak berwenang mendapat informasi bahwa beragam perkumpulan massa, aktivitas, dan acara keagamaan akan digelar untuk mengenang para korban dalam ledakan yang terjadi pada 21 April 2019 itu. Oleh karena itu, personel keamanan tambahan telah dikerahkan ke semua gereja di seluruh wilayah negara kepulauan tersebut.
“Markas Besar Kepolisian Sri Lanka telah mengeluarkan pesan khusus untuk aparat yang bertugas di kantor polisi dan perwira senior dari divisi teritorial termasuk wakil inspektur jenderal senior, wakil inspektur jenderal, pengawas polisi senior, dan pengawas polisi untuk memantau situasi,” tutur Rohana.
“Kami telah memberi tahu semua kantor polisi untuk memberikan pengamanan maksimal sehubungan dengan acara itu,” imbuhnya.
Serangan teror Paskah yang dilakukan oleh para pelaku bom bunuh diri pada April 2019 itu merupakan salah satu insiden kekerasan terburuk yang tercatat dalam sejarah Sri Lanka. Otoritas negara itu mengatakan penyelidikan terkait pengeboman tersebut masih berjalan dan pihaknya telah mengidentifikasi serta menahan otak di balik serangan itu. [Xinhua]