ROMA – Menurut otoritas kesehatan Italia, negara itu mulai melanjutkan kembali penggunaan vaksin virus corona AstraZeneca pada Jumat (19/3), menyusul pengumuman Badan Obat-obatan Eropa (European Medicines Agency/EMA) yang menyatakan bahwa vaksin tersebut aman.
Perdana Menteri Italia Mario Draghi dalam sebuah catatan yang dirilis kantornya mengatakan “pemerintah Italia menyambut baik pengumuman EMA… Prioritas tetap untuk melakukan sebanyak mungkin vaksinasi dalam waktu sesingkat mungkin.”
Badan Farmasi Italia (AIFA) mengeluarkan larangan “sementara dan untuk pencegahan” terhadap penggunaan vaksin AstraZeneca pada 15 Maret, menyusul sejumlah kejadian mematikan pada individu yang baru saja menerima suntikan vaksin tersebut di negara itu.
Langkah Italia ini sejalan dengan beberapa negara Uni Eropa lainnya, yang juga menunggu EMA untuk meninjau data keamanan vaksin guna memastikan apakah ada kaitan antara penggunaan vaksin AstraZeneca dengan kasus-kasus tersebut.
Pada Kamis (18/3), EMA menyatakan tidak ada kaitan.
EMA menjelaskan hanya ada tujuh kasus pembekuan darah dan 18 kasus kondisi darah lain (yang disebut trombosis sinus vena serebral) yang dilaporkan sejauh ini dari 20 juta orang yang telah menerima vaksin AstraZeneca.
Menurut EMA, tidak ada hubungan kausal yang terbukti antara kasus-kasus tersebut dengan vaksin AstraZeneca. Namun, mereka menambahkan bahwa “hal itu perlu dan layak untuk dianalisis lebih lanjut.”
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Roma. (XHTV)