YERUSALEM, Israel pada Minggu (26/12) mengumumkan rencana senilai jutaan dolar AS untuk mengembangkan Dataran Tinggi Golan yang dianeksasi Israel, termasuk pembangunan dua permukiman baru.
Dalam sebuah rapat kabinet khusus yang digelar di Golan, para menteri menyetujui rencana untuk memperkuat permukiman Israel di wilayah yang awalnya milik Suriah tersebut, menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh kantor Perdana Menteri Israel Naftali Bennett.
Berdasarkan rencana tersebut, dua permukiman baru, yaitu Asif dan Matar, akan dibangun di wilayah yang disengketakan itu, masing-masing dengan sekitar 2.000 unit rumah baru.
Para menteri juga memutuskan untuk mengalokasikan 576 juta shekel (1 shekel = Rp4.512) atau sekitar 183 juta dolar AS (1 dolar AS = Rp14.221) untuk membangun 7.300 unit rumah baru selama lima tahun ke depan di Kota Katzrin dan Dewan Regional Golan, menurut kantor itu.
Investasi ini bertujuan untuk melipatgandakan jumlah penduduk di Katzrin, dan “secara signifikan meningkatkan” jumlah penduduk di komunitas-komunitas kecil Dewan Regional Golan, tambahnya.
Sekitar 322 juta shekel akan diinvestasikan untuk memperbaiki transportasi, pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur lainnya, selain mengembangkan pariwisata, pusat penelitian dan pengembangan, serta usaha kecil.
Israel merebut Dataran Tinggi Golan dari Suriah dalam perang Timur Tengah 1967 dan menganeksasinya pada tahun 1980-an, tetapi masyarakat internasional tidak pernah mengakui langkah tersebut.
Mantan presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Maret 2019 mengumumkan bahwa dia mengakui kedaulatan Israel atas Dataran Tinggi Golan.
Pada 5 November 2020, Sidang Umum PBB mengonfirmasi kedaulatan Suriah atas Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel sejak pertempuran pada Juni 1967. [Xinhua]