YERUSALEM, Israel menyetujui vaksin COVID-19 dosis keempat bagi warga usia 60 tahun ke atas dan tenaga kesehatan, kata Perdana Menteri Naftali Bennett pada Minggu (2/1).
Dalam konferensi pers yang disiarkan melalui televisi, Bennett mengatakan bahwa vaksin dosis keempat, yang dikembangkan oleh Pfizer, mengantongi persetujuan dari Kementerian Kesehatan Israel bagi warga usia 60 tahun ke atas dan tenaga kesehatan yang telah mendapatkan dosis ketiga setidaknya empat bulan sebelumnya.
Bennett mengatakan dosis penguat (booster) tambahan ini akan memberikan “lapisan pertahanan baru” bagi warga Israel.
Bennett mendesak warga lanjut usia (lansia) agar mendapatkan suntikan dosis penguat serta memperingatkan bahwa Israel berada di ambang lonjakan lagi dalam morbiditas karena penyebaran varian Omicron.
Negara tersebut berpotensi “mencatatkan 50.000 kasus baru virus corona,” ujar Bennett.
Pada Kamis (30/12), Israel menyetujui pemberian dosis keempat bagi orang-orang dengan imunitas lemah maupun kaum lansia yang tinggal di panti jompo. Ini menjadikan Israel sebagai salah satu negara pertama yang memberikan suntikan penguat tersebut.
Sekitar 70 persen dari populasi Israel yang berjumlah 9,45 juta jiwa telah menerima setidaknya satu dosis vaksin, dan sekitar 45 persen warga Israel telah mendapatkan tiga dosis vaksin, menurut data yang dikeluarkan pada Minggu yang sama oleh Kementerian Kesehatan Israel. [Xinhua]