PBB – Israel mengizinkan puluhan truk bahan bakar memasuki Gaza di Kerem Shalom pada Selasa (18/5), namun memutar balik truk-truk yang membawa kargo kemanusiaan penting lainnya, kata badan kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
“Akses kemanusiaan masuk dan keluar Gaza untuk staf dan barang harus dipertahankan dan tindakan yang tepat diambil guna memastikan pergerakan yang aman di Gaza,” kata Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA). “Sangat penting agar perlintasan Erez juga dibuka untuk masuk dan keluarnya staf kemanusiaan yang penting.”
Bahan bakar diperlukan untuk menghasilkan tenaga listrik. Kurangnya bahan bakar dapat menyebabkan pemadaman listrik yang berlangsung selama enam sampai delapan jam sehari. Selain itu, listrik juga digunakan untuk menggerakkan pompa air.
Stephane Dujarric, Kepala Juru Bicara Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, mengatakan kepada wartawan dalam konferensi pers rutinnya bahwa satu-satunya alasan yang dia tahu soal beberapa truk yang diputar balik itu adalah karena keamanan.
Saat ditanya apa maksud alasan tersebut, dia menjawab Israel hanya mengatakan “keamanan.”
Kerem Shalom adalah satu-satunya perlintasan komersial dari Israel ke Gaza.
Kantor kemanusiaan itu mengatakan pihaknya menerima laporan bahwa 58.000 warga Palestina telah mengungsi, dengan 47.000 di antaranya mencari perlindungan di 58 sekolah di seluruh wilayah Gaza yang dikelola oleh badan PBB untuk pengungsi Palestina atau UNRWA.
Sejauh situasi keamanannya memungkinkan, PBB dan para mitra kemanusiaan menyediakan kebutuhan makanan dan nonmakanan untuk keluarga pengungsi di Gaza dan mendistribusikan bantuan tunai segera kepada lebih dari 56.000 orang, kata OCHA.
Di Tepi Barat, demonstrasi dan bentrokan yang meluas terus berlanjut, kata para mitra kemanusiaan. Mitra kesehatan dan sukarelawan komunitas merawat sejumlah besar orang yang terluka akibat tembakan pasukan Israel. [Xinhua]