Proyektil dari Iran yang dicegat oleh Israel terbang melintasi langit di atas Yerusalem pada 1 Oktober 2024. Militer Israel dalam sebuah pernyataan pada Selasa (1/10) mengatakan bahwa Iran menembakkan sekitar 100 rudal ke Yerusalem dan Israel saat malam hari. (Xinhua/Chen Junqing)
YERUSALEM/TEHERAN, 2 Oktober (Xinhua) — Militer Israel pada Selasa (1/10) mengatakan bahwa Iran meluncurkan beberapa gelombang serangan rudal ke Israel saat malam hari, seraya menambahkan bahwa diperkirakan akan ada lebih banyak rudal diluncurkan.
Layanan penyelamatan Israel melaporkan bahwa dua orang di Tel Aviv mengalami luka ringan akibat pecahan proyektil, sembari mengungkapkan sebuah bangunan di bagian utara kota itu mengalami kerusakan. Belum ada laporan langsung mengenai korban jiwa di Israel.
Otoritas Bandara Israel mengeluarkan pernyataan yang mengumumkan penutupan wilayah udara negara tersebut, dengan penerbangan yang masuk dialihkan ke negara lain. Karena masalah keamanan, negara-negara tetangga Israel, Yordania dan Irak juga mengumumkan penutupan sementara wilayah udara mereka untuk penerbangan dan penangguhan lalu lintas udara.
Setidaknya 200 rudal darat ke darat (ground-to-ground) diluncurkan dari Iran, yang kemudian mengaktifkan sirene di seluruh Israel dan membuat jutaan penduduknya berlarian ke tempat perlindungan, menurut laporan berita TV Channel 13 Israel.
Ledakan besar terdengar di seluruh Israel sebagai akibat dari beberapa rudal Iran yang berhasil dicegat atau sejumlah rudal lainnya yang mendarat di wilayah Israel setelah rudal-rudal tersebut melewati pertahanan udara Israel, ujar pihak militer.
Koresponden Xinhua di Yerusalem juga mengonfirmasi bahwa sirene meraung-raung di seluruh kota, ledakan keras terdengar, dan penduduk mencari tempat perlindungan saat serangan tersebut berlangsung.
Sementara itu, Korps Garda Revolusi Islam (Islamic Revolutionary Guard Corps/IRGC) Iran mengeklaim bahwa mereka menargetkan Israel dengan puluhan rudal balistik, lapor IRIB TV milik pemerintah Iran.
Dalam pernyataannya, IRGC menyebutkan serangan tersebut merupakan balasan atas pembunuhan yang dilakukan Israel terhadap Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniyeh, Sekretaris Jenderal Hizbullah Sayyed Hassan Nasrallah, dan komandan senior IRGC Abbas Nilforoushan, serta intensifikasi “aksi jahat” Israel yang didukung Amerika Serikat dalam serangan mereka terhadap warga Lebanon dan Palestina, menurut IRIB TV.
Operasi tersebut dilakukan setelah mendapat persetujuan dari Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran dan arahan dari Staf Umum Angkatan Bersenjata Iran, dengan dukungan dari militer dan Kementerian Pertahanan Iran, sebut IRGC.
IRGC memperingatkan bahwa jika Israel membalas dengan menyerang Iran, Israel akan menghadapi serangan yang “dahsyat dan destruktif.” Selesai