Foto yang diabadikan pada 7 Maret 2016 ini menunjukkan kobaran api saat minyak bumi diekstraksi dari ladang Baba Karkar di dekat Kota Kirkuk di Irak. (Foto dokumentasi Xinhua)
BAGHDAD, 19 Juni (Xinhua) — Irak berniat meningkatkan produksi minyak mentahnya menjadi 8 juta barel per hari per akhir 2027 guna mewujudkan komitmennya mengekspor kuota dalam Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (Organization of the Petroleum Exporting Countries/OPEC), demikian disampaikan Menteri Perminyakan Irak Ihsan Abdul-Jabbar Ismail pada Minggu (19/6).
“Irak sedang berupaya meningkatkan kapabilitasnya untuk menaikkan kapasitas produksi minyak, dan kami punya proyek-proyek besar untuk meningkatkan produksi, dan kami berkomitmen untuk mencapai puncak produksi sebanyak 8 juta barel per hari per akhir 2027,” kata Ismail kepada kantor berita resmi Iraqi News Agency.
Sejumlah proyek sedang berjalan di ladang-ladang minyak Irak, terutama di Provinsi Basra di Irak selatan, menurut sang menteri.
“Batas tertinggi ekspor minyak bumi Irak pada Juni adalah 3,8 juta barel per hari dan pada Juli sebesar 3,85 juta barel per hari,” ujarnya.
Pada 1 Juni, Kementerian Perminyakan Irak mengatakan telah mengekspor sekitar 102 juta barel minyak mentah pada Mei, dengan rata-rata 3,3 juta barel per hari.
Pernyataan Ismail dilontarkan usai OPEC dan para sekutunya, yang secara kolektif disebut sebagai OPEC+, memutuskan untuk menaikkan pasokan minyak bumi secara signifikan pada Juli dan Agustus dalam upaya menstabilkan harga minyak yang melonjak.
Ekonomi Irak sangat bergantung pada ekspor minyak mentah, yang mencakup lebih dari 90 persen pendapatan negara itu. [Xinhua]