Pasukan penjaga perdamaian China menghadiri upacara penyerahan penghargaan di kamp kompi teknik kontingen China di pinggiran Bukavu, ibu kota Provinsi Kivu Selatan, Republik Demokratik Kongo (RDK) timur, pada 9 April 2024. (Xinhua/Kontingen Pasukan Penjaga Perdamaian China ke-27 untuk MONUSCO)
“China terus mendukung operasi perdamaian di Afrika, baik dalam upaya pencegahan konflik maupun mediasi, serta memajukan agenda keamanan benua itu di Dewan Keamanan PBB,” kata Frederic Gateretse-Ngoga, penasihat senior di Komisi Uni Afrika.
ADDIS ABABA, 13 November (Xinhua) — Para pejabat Uni Afrika (UA) dan Ethiopia memuji “dukungan dan peran kuat” China dalam membantu mewujudkan perdamaian serta keamanan di seluruh Afrika.
China senantiasa menjadi pendukung setia Afrika dengan ikut serta dalam upaya pencegahan konflik, mediasi, dan operasi perdamaian di seluruh benua itu, ujar Frederic Gateretse-Ngoga, penasihat senior di Komisi UA, kepada Xinhua dalam sebuah wawancara belum lama ini.
“China terus mendukung operasi perdamaian di Afrika, baik dalam upaya pencegahan konflik maupun mediasi, serta memajukan agenda keamanan benua itu di Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB),” kata Ngoga, seraya menyoroti dukungan China dalam bentuk keuangan, logistik, dan peralatan untuk operasi perdamaian yang dipimpin UA di Afrika.
Menurut pejabat tersebut, UA dan PBB baru-baru ini mengesahkan sebuah peta jalan gabungan UA-PBB tentang operasi perdamaian di Afrika, yang di dalamnya China menjadi salah satu penyandang dana yang sejalan dengan kebijakannya untuk mendukung operasi penjaga perdamaian UA.
Ngoga menyebut bahwa UA sangat ingin berkolaborasi dengan China di bidang kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) dan keamanan siber serta iklim untuk menghadapi ancaman baru dan ancaman yang sedang berkembang berdasarkan prinsip-prinsip seperti saling menghormati dan rasa tanggung jawab bersama.
Menurut Ngoga, dukungan China terhadap perdamaian dan stabilitas di Afrika berasal dari visi bersama yang dimiliki oleh kedua belah pihak.
Sementara itu, Yonas Adaye, komisaris di Komisi Dialog Nasional Ethiopia, mengatakan kepada Xinhua bahwa China telah secara signifikan meningkatkan personelnya dalam operasi penjaga perdamaian PBB di Afrika dalam dua dekade terakhir.
Dia menyebut bahwa dinamika geopolitik yang berkembang saat ini semakin rapuh, dan ada kebutuhan bagi China dan Afrika untuk memperluas kerja sama strategis serta meningkatkan keterlibatan mereka dalam upaya pencegahan untuk menghadapi berbagai ancaman yang berkembang.
Komisioner tersebut mengatakan bahwa China dapat membantu negara-negara Afrika untuk melindungi dan memanfaatkan sumber daya alam mereka yang kaya dengan menerapkan teknologi canggih seperti keamanan siber dan AI guna mencegah kemungkinan serangan terhadap sistem komputer.
“Secara global, China sangat maju dalam bidang AI dan keamanan siber, dan kerja samanya dengan Afrika di sektor ini akan sangat penting untuk mewujudkan pembangunan yang inklusif dan menyeluruh di Afrika,” sebut Adaye.
China menjalin dan meningkatkan kemitraan strategisnya dengan banyak negara Afrika dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Forum Kerja Sama China-Afrika 2024 di Beijing. [Xinhua]