SANAA – Presiden Komite Palang Merah Internasional (International Committee of the Red Cross/ICRC) Peter Maurer, yang sedang berkunjung, pada Senin (5/7) mendesak pihak-pihak yang bertikai di Yaman untuk melanjutkan negosiasi pertukaran tahanan.
“Kunjungan saya bertujuan untuk mendorong para pihak melanjutkan negosiasi dan untuk mempercepat solusi apa pun bagi masalah kemanusiaan ini,” katanya kepada wartawan dalam konferensi pers di Sanaa, ibu kota Yaman.
Maurer juga meminta semua pihak untuk mencapai titik temu demi menyelesaikan masalah ini sesuai dengan hukum internasional terkait tahanan.
Pada Minggu (4/7), Maurer berdiskusi dengan para pejabat Houthi tentang kemungkinan menemukan solusi untuk banyak masalah kemanusiaan, menurut TV al-Masirah yang dikelola Houthi.
Pekan lalu, presiden ICRC itu bertemu dengan Perdana Menteri Yaman Maeen Abdul Malik melalui konferensi video di kota pelabuhan di wilayah selatan, Aden, yang dianggap sebagai ibu kota sementara negara itu.

Yaman terjebak dalam perang saudara sejak akhir 2014 ketika pemberontak Houthi menguasai beberapa kota di wilayah utara dan memaksa pemerintah yang diakui secara internasional meninggalkan Sanaa.
Mengakibatkan krisis kemanusiaan terbesar di dunia seperti dijelaskan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), perang tersebut telah menghancurkan perekonomian dan sistem kesehatan di Yaman, menewaskan puluhan ribu orang, memaksa 4 juta orang mengungsi, dan mendorong jutaan orang ke ambang kelaparan.
Pada Oktober 2020, ICRC memfasilitasi pertukaran lebih dari 1.000 tahanan antara pemerintah dan kelompok Houthi, operasi terbesar sejak meletusnya perang saudara itu. [Xinhua]