Foto yang diabadikan pada 4 Agustus 2022 ini menunjukkan fasilitas pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Zaporizhzhia di Ukraina selatan. (Xinhua/Victor)
Kepala badan pengawas nuklir Perserikatan Bangsa-Bangsa menegaskan perlunya mengirim misi IAEA untuk melaksanakan kegiatan keselamatan, keamanan, dan perlindungan di PLTN Zaporizhzhia.
WINA, 19 Agustus (Xinhua) — Badan Energi Atom Internasional (International Atomic Energy Agency/IAEA) pada Jumat (19/8) mengatakan mereka secara aktif berkonsultasi dengan semua pihak terkait pengiriman misi ke pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Zaporizhzhia di Ukraina selatan sesegera mungkin.
Direktur Jenderal IAEA Rafael Grossi menegaskan kembali dalam sebuah pernyataan tentang seruannya untuk pembatasan militer maksimum di area PLTN Zaporizhzhia menyusul “tanda-tanda baru meningkatnya ketegangan.”
Grossi memperingatkan bahwa setiap eskalasi lebih lanjut dapat “menyebabkan kecelakaan nuklir yang buruk dengan potensi konsekuensi serius bagi kesehatan manusia dan lingkungan di Ukraina serta di tempat lain.”
Foto yang diabadikan pada 4 Agustus 2022 ini menunjukkan fasilitas pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Zaporizhzhia di Ukraina selatan. (Xinhua/Victor)
Kepala badan pengawas nuklir Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) itu menegaskan perlunya mengirim misi IAEA untuk melaksanakan kegiatan keselamatan, keamanan, dan perlindungan di PLTN Zaporizhzhia.
Dia pun menyambut baik “beberapa pernyataan baru-baru ini yang mengindikasikan bahwa baik Ukraina maupun Rusia mendukung” tujuan IAEA untuk mengirim misi ke Zaporizhzhia.
Fasilitas Zaporizhzhia, salah satu PLTN terbesar di Eropa, dikuasai oleh pasukan Rusia sejak awal Maret, tetapi staf Ukraina tetap bekerja untuk mengoperasikannya. Pekan lalu, Ukraina dan Rusia saling tuding atas serangan ke fasilitas tersebut.
Pihak Ukraina pada Jumat memberitahu IAEA bahwa hanya dua dari enam reaktor di PLTN Zaporizhzhia yang masih bekerja, menurut pernyataan badan tersebut. [Xinhua]
Rafael Grossi, Direktur Jenderal Badan Energi Atom Internasional (IAEA), berbicara dalam sesi wawancara eksklusif dengan Xinhua di markas besar IAEA di Wina, Austria, pada 25 April 2022. (Xinhua/Guo Chen)