Foto yang diabadikan pada 4 Agustus 2022 ini menunjukkan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Zaporizhzhia di Ukraina selatan. (Xinhua/Victor)
Direktur Jenderal IAEA Rafael Grossi mengatakan dalam pernyataannya bahwa dia terus berkonsultasi “dengan sangat aktif dan intensif dengan semua pihak agar misi penting IAEA ini dapat terlaksana tanpa penundaan lebih lanjut.
WINA, 23 Agustus (Xinhua) — Badan Energi Atom Internasional (International Atomic Energy Agency/IAEA) pada Selasa (23/8) mengatakan tim pakarnya dapat mengunjungi pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Zaporizhzhia di Ukraina selatan “dalam beberapa hari ke depan jika negosiasi yang sedang berlangsung berhasil.”
Direktur Jenderal IAEA Rafael Grossi mengatakan dalam pernyataannya bahwa dia terus berkonsultasi “dengan sangat aktif dan intensif dengan semua pihak agar misi penting IAEA ini dapat terlaksana tanpa penundaan lebih lanjut.”
Dia kembali menegaskan pentingnya misi IAEA itu dalam menstabilkan situasi keselamatan dan keamanan nuklir di PLTN Zaporizhzhia.
Direktur Jenderal Badan Energi Atom Internasional (International Atomic Energy Agency/IAEA) Rafael Grossi berbicara dalam konferensi pers di Wina, Austria, pada 28 April 2022. (Xinhua/Guo Chen)
Fasilitas Zaporizhzhia, salah satu PLTN terbesar di Eropa,dikuasai oleh pasukan Rusia sejak awal Maret. Namun, pengoperasiannya tetap dilanjutkan oleh para staf Ukraina. Dalam beberapa pekan terakhir, Ukraina dan Rusia saling melontarkan tuduhan terkait serangan terhadap PLTN Zaporizhzhia.
Foto yang diabadikan pada 4 Agustus 2022 ini menunjukkan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Zaporizhzhia di Ukraina selatan. (Xinhua/Victor)
IAEA mengatakan pihaknya mendapatkan informasi dari Ukraina bahwa serangan yang kembali dilancarkan terhadap PLTN Zaporizhzhia dalam beberapa hari terakhir telah merusak infrastruktur yang berada di fasilitas tersebut, termasuk laboratorium dan fasilitas kimia. [Xinhua]