Seorang staf membantu seorang anak untuk memasang implan koklea untuk pertama kalinya di Changchun, Provinsi Jilin, China timur laut, pada 15 Mei 2023. (Xinhua/Xu Chang)
BEIJING, 15 Mei (Xinhua) — Penelitian, pengembangan, dan penggunaan implan koklea telah memungkinkan hampir 90 persen anak-anak tunarungu di China untuk mendengar, berbicara, dan bersekolah di taman kanak-kanak dan sekolah reguler, demikian menurut konferensi pers yang digelar oleh Federasi Penyandang Disabilitas China (China Disabled Persons’ Federation/CDPF) pada Selasa (14/5).
Proyek penelitian ilmiah di bidang rehabilitasi disabilitas, pengembangan lingkungan bebas hambatan, dan teknologi bantuan telah dimasukkan dalam rencana penelitian dan pengembangan (litbang) utama China.
Lebih lanjut menurut konferensi pers tersebut, federasi itu telah mengatur dan mengimplementasikan tujuh proyek semacam itu hingga saat ini, menarik partisipasi dari 25 universitas, 16 lembaga penelitian, dan 24 perusahaan.
Dalam lima tahun terakhir, CDPF telah meluncurkan lebih dari 300 proyek penelitian untuk mempromosikan penelitian dan penerapan teknologi bantuan. Sejumlah hasil penelitian telah diterapkan secara luas, memainkan peran penting dalam peningkatan kualitas hidup para penyandang disabilitas, papar konferensi pers tersebut. [Xinhua]