WELLINGTON – Jumlah orang yang melintasi perbatasan Selandia Baru mengalami peningkatan sejak perjalanan bebas karantina dua arah dengan Australia dibuka pada 19 April lalu, demikian disampaikan departemen statistik Stats NZ pada Senin (14/6).
Terdapat 85.900 penyeberangan perbatasan yang tercatat pada April 2021, terdiri dari 47.000 kedatangan dan 38.900 keberangkatan. Total penyeberangan perbatasan meningkat dibandingkan dengan bulan-bulan awal 2021, yang rata-rata hanya mencapai 26.300 penyeberangan perbatasan dalam sebulan, menurut Stats NZ.
“Meski mengalami peningkatan, angka kedatangan dan keberangkatan secara signifikan lebih rendah dibandingkan level sebelum COVID-19, ketika penyeberangan perbatasan mencapai 1,2 juta pada April,” kata manajer indikator populasi Tehseen Islam dalam sebuah pernyataan.
Penyeberangan perbatasan mencakup semua kedatangan dan keberangkatan, baik untuk perjalanan jangka pendek maupun jangka panjang, dan dilakukan oleh orang-orang yang tinggal di luar negeri maupun di Selandia Baru, papar Stats NZ.
Terdapat lebih dari 70.000 penyeberangan perbatasan menuju dan dari Australia pada April 2021, yang terdiri dari 39.900 kedatangan dan 30.200 keberangkatan, lanjut badan statistik tersebut.
“Perjalanan Trans-Tasman menyumbang sekitar 80 persen dari seluruh perjalanan internasional pada April 2021,” kata Islam, seraya menambahkan warga Selandia Baru mewakili sekitar 60 persen kedatangan dari Australia dan 67 persen keberangkatan menuju Australia.
“Dengan dibukanya perjalanan bebas karantina antara Selandia Baru dan Australia, alasan utama orang bepergian adalah untuk mengunjungi keluarga dan teman,” tutur Islam.
Data penyeberangan perbatasan sementara hingga 6 Juni menunjukkan peningkatan tipis dalam perjalanan dengan Kepulauan Cook setiap pekan sejak perjalanan bebas karantina dua arah dibuka pada 17 Mei. Kendati demikian, kenaikan ini jauh di bawah level pada periode yang sama 2019, imbuhnya. [Xinhua]