Pengungsi Palestina terlihat di tempat penampungan sementara yang didirikan di sebuah kampus pelatihan yang terafiliasi dengan Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA) di Kota Khan Younis, Jalur Gaza selatan, pada 19 Oktober 2023. Konflik Israel-Hamas yang sedang berlangsung telah merenggut lebih dari 4.000 nyawa di kedua belah pihak. (Xinhua/Rizek Abdeljawad)
GAZA, 19 Oktober (Xinhua) — Kamp penampungan pertama bagi pengungsi Palestina didirikan pada Kamis (19/10) oleh Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA) di daerah kantong pesisir yang porak-poranda itu.
Didirikan di pusat pelatihan industri UNRWA di jantung Gaza, kamp penampungan tersebut menjadi rumah sementara bagi banyak keluarga yang terpaksa mengungsi akibat kampanye militer Israel yang telah berlangsung sejak 7 Oktober lalu.
Anak-anak pengungsi Palestina terlihat di tempat penampungan sementara yang didirikan di sebuah kampus pelatihan yang terafiliasi dengan Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA) di Kota Khan Younis, Jalur Gaza selatan, pada 19 Oktober 2023. Konflik Israel-Hamas yang sedang berlangsung telah merenggut lebih dari 4.000 nyawa di kedua belah pihak. (Xinhua/Rizek Abdeljawad)
Beberapa pengungsi setempat mengatakan kepada Xinhua bahwa menurut informasi dari UNRWA, mereka akan segera mendapatkan tempat penampungan untuk ditinggali.
Penduduk di berbagai tempat di daerah kantong pesisir tersebut juga mengungkapkan kepada Xinhua mengenai kondisi memprihatinkan di tempat tinggal baru mereka yang minim bantuan serta ketiadaan fasilitas kesehatan yang memadai.
Banyak keluarga berbaring di tanah di tengah tumpukan sampah. Menurut laporan UNRWA, lebih dari 1 juta orang, atau hampir setengah dari total populasi Gaza, telah mengungsi di tengah peringatan evakuasi dari tentara Israel.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Palestina mengatakan sedikitnya 4.821 bangunan tempat tinggal, yang meliputi 12.845 unit rumah, sepenuhnya hancur akibat serangan Israel.
Sementara itu, jumlah korban jiwa dari pihak Palestina telah melampaui 3.785 orang, dan lebih dari 13.000 orang mengalami luka-luka sejak 7 Oktober, kata kementerian kesehatan di Gaza.
Babak terbaru kekerasan antara Israel dan Hamas, penguasa Gaza, dimulai pada 7 Oktober ketika Hamas melancarkan serangan mendadak yang jarang terjadi ke bagian selatan Israel di dekat perbatasan dengan Gaza. Israel membalasnya dengan serangan udara dan blokade yang memutus pasokan air, listrik, bahan bakar, serta pasokan lainnya ke Gaza. [Xinhua]