oleh Shamim Zakaria
BEIJING, 9 Maret (Xinhua) — Hingga beberapa waktu yang lalu, masyarakat Desa Atulieer, yang terletak di ketinggian 1.700 meter di Provinsi Sichuan, China barat daya, harus menempuh perjalanan berbahaya dengan menaiki tangga rotan dan kayu demi mendapatkan kebutuhan sehari-hari yang sederhana, seperti sebungkus garam.
Tangga itu menjadi satu-satunya jalan keluar bagi penduduk setempat. Pada 2016, foto-foto yang menunjukkan puluhan siswa mengantre untuk menuruni tangga untuk ke sekolah menjadi viral, sehingga menarik perhatian khalayak luas.
Tahun ini, Atulieer kembali menjadi sorotan, bukan karena keadaan sulitnya di masa lalu, tetapi karena kondisinya yang makmur saat ini. Hal itu terjadi ketika Yeshe Dawa, seorang penasihat politik dari Sichuan, menunjukkan kepada Presiden China Xi Jinping dua buah foto yang masing-masing menunjukkan tangga besi yang telah diperbaiki dan kondisi tangga itu sebelumnya yang tampak lusuh, dalam sidang “dua sesi” yang sedang berlangsung.
Pada akhir 2016, pemerintah setempat mengalokasikan 1 juta yuan (1 yuan = Rp2.275) untuk merenovasi tangga tersebut. Beberapa bulan kemudian, sebuah tangga sepanjang 2,8 kilometer yang terbuat dari lebih dari 6.000 batang baja pun didirikan. Kini, dronedigunakan untuk mengirim surat, dan desa tersebut sudah terjangkau oleh jaringan 5G.
“Desa tersebut telah menjadi tujuan wisata yang populer,” kata Yeshe kepada Xi, seraya mengungkapkan bahwa setiap kali dia berkunjung ke sana, penduduk setempat menyampaikan rasa terima kasih yang tulus kepada Partai Komunis China (Communist Party of China/CPC) dan Xi, yang juga menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Komite Sentral CPC sekaligus Ketua Komisi Militer Sentral.
Atulieer bukan satu-satunya daerah di China yang berhasil mengatasi masalah keterpencilan dan kemiskinan. Berkat kampanye pengentasan kemiskinan China yang gigih, 832 wilayah miskin dan 128.000 desa telah dihapus dari daftar kemiskinan pada akhir 2020, mengangkat lebih dari 770 juta orang keluar dari kemiskinan sejak reformasi dan keterbukaan China pada akhir 1970-an.
CPC memandang pencapaian akhir kemakmuran bersama sebagai bagian dari esensi sosialisme dan hal ini dipandang sebagai fitur penting dari jalan China menuju modernisasi.
Jika kemakmuran pedesaan menjadi paradigma untuk tata kelola yang baik, China tentu merupakan contoh yang sempurna. Namun demikian, pemerintah meyakini perlunya mematuhi pendekatan yang seimbang karena kemakmuran harus dicapai baik di daerah perkotaan maupun pedesaan.
Laporan kerja pemerintah tahun ini menekankan pada kepatuhan terhadap ideologi pembangunan yang berpusat pada rakyat dan mengandalkan upaya semua orang untuk mencapai kemakmuran bersama.
MENGAMANKAN MANGKUK MAKANAN
Memastikan ketahanan pangan sangat penting untuk revitalisasi pedesaan secara keseluruhan, karena makan adalah kebutuhan manusia yang paling mendasar, dan makanan adalah kebutuhan dasar masyarakat.
Menekankan bahwa hasil yang diperoleh dengan kerja keras harus dikonsolidasikan dan diperluas, Xi mendesak agar tidak mengendurkan upaya dalam masalah ketahanan pangan.
Xi mengimbau negara agar mempersiapkan diri dengan baik, tetap waspada terkait ketahanan pangan, serta mematuhi prinsip swasembada berdasarkan produksi biji-bijian dalam negeri, kapasitas produksi yang terjamin, impor pangan dalam jumlah sedang, dan dukungan teknologi.
Selain itu, tahun lalu China mengesahkan undang-undang anti-pemborosan makanan, yang bertujuan membangun kerangka kerja jangka panjang untuk mencegah pemborosan makanan, yang sangat penting untuk memastikan ketahanan pangan nasional.
Saat berpartisipasi dalam pertemuan kelompok gabungan bersama para penasihat politik nasional dari sektor pertanian, kesejahteraan, dan jaminan sosial pada sidang “dua sesi” 2022, Xi menekankan pentingnya memastikan pasokan produk pertanian utama, terutama biji-bijian, serta meningkatkan kapasitas produksi pertanian yang komprehensif.
Tahun ini, China juga akan merumuskan undang-undang ketahanan pangan, dan memastikan bahwa ketahanan pangan akan tetap menjadi prioritas dalam pembangunan wilayah pedesaan di negara tersebut.
MEMUPUK HARAPAN HARI ESOK
Anak-anak merupakan pilar pembangunan masa depan sebuah bangsa, dan kualitas serta kepribadian mereka akan menentukan arah masa depan suatu negara.
Dalam banyak kesempatan, Xi menekankan pentingnya meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan anak-anak.
Pada pertemuan kelompok penasihat politik nasional tersebut, Xi mengungkapkan bahwa kalangan lanjut usia dan anak-anak di daerah pedesaan harus mendapatkan perhatian dan perawatan ekstra.
Aturan “pengurangan ganda” yang diluncurkan tahun lalu untuk membantu meringankan beban pekerjaan rumah yang berlebihan dan bimbingan belajar di luar kampus bagi para pelajar muda merupakan langkah lain untuk mendorong perkembangan anak secara menyeluruh dan mempromosikan pendidikan berkualitas.
Menurut laporan kerja pemerintah tahun ini, China berencana untuk menyempurnakan langkah-langkah pendukung untuk kebijakan anak ketiga. Biaya perawatan bagi anak-anak di bawah usia tiga tahun akan disertakan dalam potongan tambahan khusus untuk pajak penghasilan individu, sementara layanan pengasuhan anak untuk kepentingan umum akan dikembangkan untuk meringankan beban dalam mengurus keluarga, tambah laporan itu.
Dari menabur benih pembangunan di penjuru terjauh negara, memelihara keranjang pertanian, hingga memupuk pilar pembangunan masa depan, upaya China untuk membangun negara sosialis modern yang besar merangkul semua bidang dalam masyarakat.
Sesuai ucapan Xi: “Dalam perjalanan menuju kemakmuran bersama, tidak akan ada yang tertinggal.” Selesai