Dan itu lebih dari sekadar kata-kata. Kerja sama membawa kemajuan selama kunjungan Xi ke Indonesia. Melalui tautan video, Xi dan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo bersama-sama menyaksikan uji coba pengoperasian Kereta Cepat Jakarta-Bandung.
Kereta cepat tersebut, sebuah proyek penting di bawah Inisiatif Sabuk dan Jalur Sutra (Belt and Road Initiative/BRI), merupakan jalur kereta cepat pertama di Indonesia dan Asia Tenggara. Jika sudah beroperasi penuh, maka akan memangkas waktu tempuh perjalanan Jakarta-Bandung menjadi 40 menit dari waktu tempuh awal yang memakan waktu tiga jam lebih.
Kereta cepat tersebut juga diharapkan dapat memfasilitasi transportasi dan logistik, serta meningkatkan perdagangan, pariwisata, dan banyak bidang ekonomi lainnya. Selama pembangunannya, proyek itu telah menghasilkan banyak manfaat penting bagi penduduk setempat dengan terciptanya ribuan lapangan pekerjaan dan spesialis serta teknisi lokal yang terlatih.
“Kerja sama, inovasi, dan saling menguntungkan merupakan inti dari praktik sukses dan semangat pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung,” ungkap Dwiyana Slamet Riyadi, presiden direktur konsorsium perusahaan patungan yang menjalankan proyek jalur kereta tersebut.
Kereta cepat hanyalah bagian dari aksi. Tahun ini, China telah mengusulkan, bersama dengan enam mitra lainnya termasuk Indonesia dan Serbia, Inisiatif Kerja Sama Internasional untuk Industri dan Rantai Pasokan yang Tangguh dan Stabil (Initiative of International Cooperation on Resilient and Stable Industrial and Supply Chains), bergabung dengan negara lain dalam menyerukan pembentukan Kemitraan Kerja Sama Energi Bersih Global (Global Clean Energy Cooperation Partnership), dan mengajukan Inisiatif Kerja Sama Internasional tentang Ketahanan Pangan Global (International Cooperation Initiative on Global Food Security) di G20.
China juga menerapkan Inisiatif Penangguhan Layanan Utang (Debt Service Suspension Initiative) G20 dalam segala hal, dan telah menangguhkan pembayaran layanan utang dalam jumlah terbesar di antara semua anggota G20.
Di sela-sela acara G20 dan APEC, Xi terlibat dalam serangkaian pertemuan bilateral tatap muka, di mana kerja sama menjadi kata kuncinya. Xi mengatakan kepada Perdana Menteri (PM) Italia Giorgia Meloni bahwa China menyambut Italia untuk menjadi tamu kehormatan Pameran Produk Konsumen Internasional China (China International Consumer Products Expo) 2023. Bertemu dengan Presiden Argentina Alberto Fernandez, Xi mengatakan China siap mengimpor lebih banyak produk berkualitas dari Argentina.
“Ketika tiba saatnya untuk membantu negara-negara berkembang mewujudkan pembangunan bersama, upaya-upaya China tetap tidak tertandingi,” kata Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, memuji upaya China untuk memperkuat kerja sama global.
Sebuah kereta melaju di jalur uji coba Kereta Cepat Jakarta-Bandung di Bandung, Provinsi Jawa Barat, pada 16 November 2022. (Xinhua/Jiao Hongtao)
PELUANG BARU UNTUK DUNIA
Baik di Bali maupun di Bangkok, Xi menguraikan konsep modernisasi China dan signifikansinya bagi dunia.
Langkah China menuju modernisasi akan membawa lebih banyak peluang bagi dunia, menyuntikkan momentum yang lebih kuat untuk kerja sama internasional, dan memberikan kontribusi yang lebih besar bagi kemajuan umat manusia, ujar Xi.
Pemahaman tentang hubungan China dengan dunia seperti itu merupakan sebuah gema dari pidato Xi ketika dirinya memimpin kepemimpinan baru CPC untuk melakukan jumpa pers pada bulan lalu. “Sama seperti China yang tidak dapat berkembang dalam isolasi dari dunia, dunia juga membutuhkan China untuk perkembangannya,” ungkap Xi.
Dalam sebuah pidato tertulis di KTT CEO APEC, Xi mengatakan dalam mengejar modernisasi China di semua lini, China akan mendorong pertumbuhan berkelanjutan dari pasarnya yang berukuran sangat besar. China siap menyediakan lebih banyak sumber daya untuk kerja sama pembangunan global dan menyerukan kepada semua negara untuk menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan yang sama seperti perdamaian, pembangunan, kesetaraan, keadilan, demokrasi, serta kebebasan.
China juga akan mengikuti sebuah jalur baru untuk menjaga keharmonisan antara manusia dan alam, yang menurut Xi merupakan tanggung jawab “tidak hanya untuk diri kita sendiri, tetapi juga untuk dunia.”
“Kami akan memberikan kontribusi yang lebih besar bagi perdamaian dan pembangunan dunia melalui pembangunan kami sendiri,” tambahnya.
Dalam pertemuannya dengan Guterres di Bali, sang presiden menyampaikan bahwa saat dunia sedang mengalami perubahan besar, sangat penting untuk mengedepankan dan mengutamakan masa depan umat manusia dan bekerja dalam solidaritas untuk mengatasi berbagai kesulitan.
“Negara-negara besar, khususnya, perlu memberikan contoh yang baik dan memainkan peran utama untuk membawa lebih banyak kepercayaan serta kekuatan bagi dunia,” ujar Xi. [Xinhua]