BEIJING, Konflik antara Rusia dan Ukraina terus berlanjut pada Senin (14/3) seiring pihak-pihak terkait berupaya menemukan solusi damai. Berikut sejumlah perkembangan terkini situasi konflik kedua negara tersebut:
Delegasi Rusia dan Ukraina akan melanjutkan kembali perundingan pada Senin waktu setempat via tautan video, kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov pada Minggu (13/3).
“Negosiasi berjalan tanpa henti dalam format konferensi video. Kelompok kerja terus berfungsi. Sejumlah besar isu membutuhkan perhatian terus-menerus. Pada Senin, 14 Maret, sesi negosiasi akan diadakan untuk menyimpulkan hasil awal,” cuit Mykhailo Podoliak, penasihat Kepala Kantor Kepresidenan Ukraina, pada Minggu malam waktu setempat.
– – – –
Pasokan listrik eksternal di pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Chernobyl Ukraina telah dipulihkan, empat hari setelah aliran listrik PLTN tersebut dari jaringan kelistrikan terputus, demikian dikatakan Badan Energi Atom Internasional (International Atomic Energy Agency/IAEA) pada Minggu.
Otoritas regulasi Ukraina mengatakan kepada IAEA bahwa tim spesialis Ukraina memperbaiki salah satu dari dua saluran listrik yang rusak di Chernobyl pada Minggu, memungkinkan semua daya di luar lokasi yang diperlukan untuk disalurkan ke PLTN tersebut, kata badan pengawas nuklir Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) itu dalam sebuah pernyataan harian.
PLTN itu dijadwalkan terhubung ke jaringan listrik Ukraina pada Senin pagi, menurut regulator Ukraina.
“Ini merupakan perkembangan yang positif karena selama beberapa hari ini PLTN Chernobyl terpaksa bergantung pada generator diesel darurat,” kata Direktur Jenderal IAEA Rafael Grossi. “Namun, saya tetap sangat prihatin tentang keselamatan dan keamanan di Chernobyl dan fasilitas nuklir Ukraina lainnya.”

– – – –
Hampir separuh dari cadangan valuta asing dan emas milik Rusia senilai sekitar 640 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp14.306) telah dibekukan, kata Menteri Keuangan Rusia Anton Siluanov.
Dalam sebuah program televisi Rusia, Siluanov mengatakan bahwa negaranya akan membayar menggunakan rubel kepada para kreditur.
Dia mengatakan bahwa konflik yang sedang terjadi di Ukraina bukanlah hal mudah bagi institusi keuangan Rusia. Namun, cadangan modal negara itu memungkinkan sejumlah bank yang berada di bawah pembatasan ketat untuk tetap menjalankan fungsinya.
“Tentu kita memiliki cukup uang untuk menjamin produksi barang-barang vital. Bank sentral akan menyediakan likuiditas yang dibutuhkan bagi sistem keuangan,” katanya.
– – – –
Sejumlah ledakan terdengar pada Minggu di Kota Lviv, Ukraina barat, sekitar pukul 06.00 waktu setempat (11.00 WIB).
Sebelumnya pada hari yang sama, peringatan serangan udara berbunyi di Lviv pada pukul 03.30 waktu setempat, dan para penduduk bergegas menuju ke tempat perlindungan demi menyelamatkan diri dari serangan bom. [Xinhua]