Jeffrey Sachs, Direktur Jaringan Solusi Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Solutions Network/SDSN) di bawah naungan Institut Bumi Universitas Columbia, berbicara dalam konferensi pers terkait laporan interim Deep Decarbonization Pathway Project (DDPP) di markas besar PBB di New York City pada 8 Juli 2014. (Xinhua/Niu Xiaolei)
“Kita terus memicu guncangan sisi penawaran dengan perang, dengan sanksi, dengan ketegangan geopolitik,” ujar Jeffrey Sachs.
NEW YORK CITY, 22 Agustus (Xinhua) — Ketegangan antara Amerika Serikat (AS) dan China tidak membantu upaya Presiden AS Joe Biden untuk mengendalikan inflasi, kata ekonom Jeffrey Sachs dalam program “Street Signs Asia” CNBC.
Menurut Sachs, pemerintahan Biden seharusnya tidak melanjutkan pemberlakuan tarif era Trump pada China, seraya mengungkapkan bahwa “Biden sebagian besar mengikuti jalur anti-China yang sama, bahkan hampir lebih intensif dibandingkan Trump.”
“Saya kira itu buruk bagi dunia karena banyak bahayanya. Ini tidak membantu sisi inflasi,” kata profesor Universitas Columbia sekaligus presiden Jaringan Solusi Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Solutions Network/SDSN) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) itu.
Sachs memperkirakan inflasi akan tetap tinggi di masa mendatang.
“Kita terus memicu guncangan sisi penawaran dengan perang, dengan sanksi, dengan ketegangan geopolitik,” ujarnya. [Xinhua]