JENEWA – sangat prihatin atas pelanggaran hak asasi manusia (HAM) serius yang dilakukan Australia, demikian disampaikan seorang diplomat China pada Kamis (8/7) dalam sesi ke-47 Dewan Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang sedang berlangsung.
Saat berbicara dalam sebuah pertemuan untuk mengadopsi hasil Tinjauan Berkala Universal (Universal Periodic Review/UPR) Australia, Jiang Duan, Menteri Misi China untuk PBB di Jenewa, mengatakan bahwa tentara Australia telah membunuh warga sipil tanpa pandang bulu dan melakukan kejahatan perang serius dalam operasi militer di luar negeri, dan para pelaku masih belum dimintai pertanggungjawaban.
Dia juga mengkritik Australia karena mendirikan pusat detensi lepas pantai, tempat sejumlah besar imigran, pengungsi dan pencari suaka ditahan secara paksa untuk waktu yang lama dan HAM mereka telah dilanggar.
Selain diskriminasi jangka panjang dan sistematis serta kejahatan kebencian terhadap berbagai etnis minoritas, umat Muslim, dan penduduk pribumi, diplomat China itu menuturkan Australia kerap menyebarkan informasi palsu untuk tujuan politik, menggunakan HAM sebagai dalih untuk melakukan campur tangan dalam urusan internal negara lain.
China mendesak Australia mengadopsi UPR sebagai peluang untuk menghadapi masalah-masalah HAM yang serius, segera menghentikan berbagai pelanggaran HAM, dan mengambil tindakan nyata untuk melindungi HAM, imbuhnya. [Xinhua]