ALAMEIN – China mengusulkan tiga rute untuk menerapkan “solusi dua negara”, yang menjadi satu-satunya cara realistis untuk menyelesaikan isu Palestina, kata Anggota Dewan Negara sekaligus Menteri Luar Negeri China Wang Yi pada Minggu (18/7).
Wang menyatakan hal itu dalam lawatan resminya di Alamein, kota pesisir di Mesir utara. Di sana, dia juga mengadakan pembicaraan dengan Menteri Luar Negeri Mesir Sameh Shoukry dan bertemu dengan Sekretaris Jenderal Liga Arab Ahmed Aboul-Gheit.
Terkait konflik Palestina-Israel, China, dalam rotasi kepresidenan Dewan Keamanan PBB, mendorong dewan keamanan itu melalui lima babak peninjauan isu Palestina dan menyampaikan Pernyataan Presiden, tutur Wang.
Seraya menyatakan bahwa China baru-baru ini mengadakan seminar bagi juru damai Palestina dan Israel, Wang berkata China melakukan upaya tanpa henti untuk mendorong gencatan senjata dan dimulainya kembali pembicaraan antara Palestina dan Israel.
Tanpa landasan yang adil, tak ada perdamaian yang dapat bertahan lama, ujar Wang, seraya menekankan bahwa negara Palestina yang berdaulat tidak boleh ditunda tanpa batas waktu, dan hak-hak sah warga Arab tidak boleh diabaikan secara terus-menerus.
“Solusi dua negara” adalah satu-satunya cara realistis untuk menyelesaikan isu Palestina, tambah Wang.
Wang mengatakan semua pihak yang peduli dengan isu Palestina dan komunitas internasional harus melakukan upaya praktis untuk mendorong “solusi dua negara” berdasarkan resolusi PBB.
Oleh karena itu, pihak China mengusulkan tiga rute berikut: Pertama, meningkatkan wewenang Otoritas Palestina, memberikan mereka kekuasaan untuk menjalankan fungsi kedaulatan nasional di bidang keamanan, keuangan, dan lainnya, untuk mencapai pengelolaan dan kontrol yang efektif atas wilayah Palestina yang otonom dan yang diduduki.
Kedua, mendukung semua faksi Palestina untuk meningkatkan solidaritas, mewujudkan rekonsiliasi internal melalui konsultasi dan dialog, serta membentuk satu posisi untuk merundingkan solusi isu Palestina.
Ketiga, Palestina dan Israel harus didorong untuk melanjutkan pembicaraan damai berdasarkan solusi dua negara.
China menyambut perwakilan dari kedua pihak untuk datang dan bernegosiasi secara langsung di China dan menyerukan konferensi perdamaian global yang dipimpin PBB, dengan partisipasi anggota tetap Dewan Keamanan PBB dan semua pemangku kepentingan dalam proses perdamaian di Timur Tengah, untuk mengejar solusi yang komprehensif, langgeng, dan adil, serta mewujudkan koeksistensi damai antara Palestina dan Israel.
Dalam pernyataannya, Shoukry dan Aboul-Gheit mengatakan bahwa mereka sepakat dengan ide-ide relevan yang diajukan oleh pihak China, siap untuk berkomunikasi dan berkoordinasi erat dengan China, dan berharap komunitas internasional dapat mendesak Israel untuk berhenti membangun permukiman di wilayah Palestina yang diduduki dan mencabut blokade Israel di Jalur Gaza.
Mereka berkata China, negara yang tercatat tidak pernah menjajah atau menyerang negara lain, selalu berpihak di sisi moralitas dan prinsip internasional, serta memberikan dampak yang positif dalam menyelesaikan isu Palestina.
China diharapkan dapat memainkan peran yang lebih besar dalam urusan regional, imbuh Shoukry dan Aboul-Gheit. [Xinhua]