Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menggelar pemungutan suara untuk draf resolusi usulan Brasil yang menyerukan gencatan senjata kemanusiaan di Gaza di markas besar PBB di New York pada 18 Oktober 2023. (Xinhua/Xie E)
“Beberapa negara berbicara tentang pentingnya dewan ini (DK PBB) mengambil tindakan yang tepat. Namun, cara mereka memberikan suara membuat kami mempertanyakan kesediaan mereka untuk mengizinkan dewan mengambil tindakan apa pun dan kesungguhan mereka untuk menemukan solusi atas masalah ini,” kata Zhang Jun.
PBB, 18 Oktober (Xinhua) — China terkejut dan kecewa atas kegagalan Dewan Keamanan (DK) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengadopsi resolusi yang akan menyerukan gencatan senjata kemanusiaan di Gaza, demikian disampaikan Zhang Jun, perwakilan tetap China untuk PBB, pada Rabu (18/10).
Pemungutan suara terkait draf resolusi usulan Rusia telah dilakukan pada Senin (16/10) malam waktu setempat. Draf itu berfokus pada masalah kemanusiaan dalam konflik Israel-Palestina dan menyerukan gencatan senjata segera demi melindungi warga sipil. Draf tersebut didukung dan disponsori bersama oleh banyak negara Arab. Namun, beberapa negara memilih menolaknya. Mereka mengatakan bahwa mereka menginginkan lebih banyak waktu untuk mencari konsensus berdasarkan draf resolusi yang diajukan oleh Brasil, ungkap Zhang.
Brasil dan banyak anggota DK PBB lainnya menunjukkan sikap konstruktif dan setuju menunda pemungutan suara selama 24 jam, dan sekali lagi hingga Rabu. Dalam 40 jam terakhir, negara-negara tersebut tidak memberikan komentar ataupun menyatakan penolakan terhadap draf resolusi Brasil, membuat orang meyakini bahwa DK PBB akan dapat mengadopsi sebuah resolusi. Hasil akhirnya tidak dapat dipercaya, tuturnya.
Situasi di lapangan di Gaza mengalami eskalasi dengan cepat. Khususnya, serangan udara pada Selasa (17/10) di Rumah Sakit Al-Ahli di Gaza yang mengakibatkan ratusan warga sipil tewas. Oleh karena itu, DK PBB harus mengambil tindakan yang cepat dan tegas, ujarnya.
China meyakini bahwa meskipun masih ada ruang untuk perbaikan dalam draf resolusi Brasil, draf tersebut secara umum mencerminkan seruan umum komunitas internasional dan dapat mewakili langkah awal DK PBB untuk menetapkan gencatan senjata. Dan itu mungkin satu-satunya teks di mana DK PBB dapat mencapai konsensus dalam situasi saat ini, jelasnya.
“Beberapa negara berbicara tentang pentingnya dewan ini (DK PBB) mengambil tindakan yang tepat. Namun, cara mereka memberikan suara membuat kami mempertanyakan kesediaan mereka untuk mengizinkan dewan mengambil tindakan apa pun dan kesungguhan mereka untuk menemukan solusi atas masalah ini,” kata Zhang.
Dalam analisis finalnya, DK PBB tidak boleh tinggal diam. Situasi di Gaza saat ini mengalami eskalasi. Semakin banyak warga sipil yang menjadi korban. DK PBB harus mengindahkan seruan adil dari negara-negara Arab dan rakyat Palestina, serta memenuhi kewajibannya dan memainkan perannya dalam mendorong gencatan senjata, melindungi warga sipil, dan menghindari bencana kemanusiaan yang lebih besar, ujarnya. [Xinhua]