BEIJING, China selalu menentang blokade dan sanksi Amerika Serikat (AS) terhadap Kuba, dan akan terus dengan tegas mendukung rakyat Kuba dalam menentang campur tangan dan blokade asing serta menjaga kedaulatan dan martabat nasional, demikian disampaikan oleh juru bicara (jubir) Kementerian Luar Negeri China Lin Jian pada Kamis (31/10).
Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Rabu (30/10) mengadopsi sebuah resolusi tahunan dengan suara mayoritas, yang mendesak AS untuk mengakhiri embargo ekonomi dan perdagangan jangka panjangnya terhadap Kuba. Resolusi tersebut memperoleh dukungan dari 187 negara, dengan hanya AS dan Israel yang menentangnya sementara Moldova memilih abstain.
Sebagai tanggapan, Lin mengatakan dalam konferensi pers harian bahwa hal itu sekali lagi mencerminkan dukungan tegas Majelis Umum PBB terhadap rakyat Kuba dalam perjuangan mereka untuk mempertahankan kedaulatan nasional serta menentang campur tangan dan blokade asing.
Hal ini juga menunjukkan bahwa tindakan sepihak dan praktik intimidasi AS, serta pelanggaran berat terhadap tujuan dan prinsip Piagam PBB sepenuhnya dikutuk serta secara tegas ditolak oleh masyarakat internasional, imbuh Lin.
Lin menuturkan bahwa tindakan sepihak dan koersif yang terus dilakukan AS terhadap Kuba menyebabkan penderitaan yang tak terkira bagi rakyat Kuba. Menurut data Kuba, blokade AS menimbulkan kerugian kumulatif sebesar lebih dari 160 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp15.705) bagi Kuba selama lebih dari 60 tahun, termasuk kerugian sebesar lebih dari 5 miliar dolar AS dari Maret 2023 hingga Februari tahun ini, yang meliputi hampir seluruh area penghidupan masyarakat seperti makanan, obat-obatan, bahan bakar, dan energi.
“China selalu menentang blokade dan sanksi AS terhadap Kuba, dan telah memberikan suara dukungan untuk resolusi-resolusi yang menentang blokade AS terhadap Kuba sebanyak 32 kali di Majelis Umum PBB sejak 1992,” kata Lin, seraya menambahkan bahwa China akan dengan teguh mendukung keadilan internasional dan dengan tegas mendukung rakyat Kuba dalam menentang campur tangan dan blokade asing serta menjaga kedaulatan dan martabat nasional. [Xinhua]