BEIJING, China mendesak Amerika Serikat (AS) untuk berhenti mendukung atau menyetujui dengan cara apa pun kekuatan “kemerdekaan Tibet” serta aktivitas separatis dan anti-China yang dilakukan kekuatan tersebut, kata Juru Bicara (Jubir) Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) China Lin Jian pada Senin (8/7).
Pernyataan Lin itu disampaikan usai Menteri Luar Negeri (Menlu) AS Antony Blinken dalam sebuah pernyataan pers menyampaikan doa terbaiknya untuk Dalai Lama pada hari ulang tahun sang Dalai Lama yang ke-89, serta menegaskan kembali komitmen AS untuk mendukung upaya pelestarian warisan bahasa, budaya, dan keagamaan Xizang.
Lin mengatakan dalam sebuah taklimat pers rutin bahwa sikap pemerintah China dalam isu-isu terkait Xizang konsisten dan jelas. Urusan Xizang merupakan urusan internal China yang tidak dapat dicampuri oleh kekuatan eksternal mana pun.
“Selama bertahun-tahun, Xizang mengalami ledakan ekonomi, keharmonisan dan stabilitas sosial, serta pelestarian warisan budaya yang baik. Hak-hak dan kebebasan semua kelompok etnis di Xizang, termasuk kebebasan beragama serta kebebasan untuk menggunakan dan mengembangkan bahasa lisan maupun tulisan mereka sendiri, sepenuhnya dilindungi,” kata Lin, seraya menambahkan bahwa ini merupakan fakta dan dapat dilihat oleh banyak orang dari komunitas internasional.
Seperti yang diketahui banyak orang, Dalai Lama ke-14 bukanlah seorang tokoh agama murni, melainkan orang yang diasingkan atas dasar alasan politik karena terlibat dalam kegiatan separatis anti-China dengan bersembunyi di balik jubah agama, kata sang jubir.
“Kami mendesak AS untuk sepenuhnya memahami gravitasi dan sensitivitas isu-isu Xizang, benar-benar menghormati kepentingan inti China, sepenuhnya menyadari sifat separatis dan anti-China dari kelompok Dalai, menghormati komitmen yang telah dibuat oleh AS terhadap China dalam isu-isu terkait Xizang, serta berhenti mendukung atau menyetujui dengan cara apa pun kekuatan-kekuatan ‘kemerdekaan Tibet’ maupun aktivitas separatis dan anti-China mereka,” ujar Lin. [Xinhua]