JENEWA – China dan sekelompok negara yang sepemikiran pada Rabu (30/6) menyatakan keprihatinan mendalam atas situasi hak asasi manusia (HAM) di Inggris, dengan mengatakan bahwa rasisme sistemik yang parah, diskriminasi rasial, ujaran kebencian, xenofobia, dan kekerasan terkait sudah lama terjadi di sana.
Saat menyampaikan pernyataan bersama atas nama sekelompok negara, Jiang Duan, Menteri Misi China untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Jenewa, mengatakan bahwa tindakan diskriminatif ini adalah sisa-sisa beracun dari sejarah kolonialisme Inggris dan perdagangan orang Afrika yang diperbudak.
Jiang mengungkapkan dalam pernyataan bersama itu bahwa sejumlah Prosedur Khusus PBB telah menyatakan keprihatinan mereka, tetapi Komisi Perbedaan Ras dan Etnis, yang dibentuk oleh pemerintah Inggris, masih berusaha untuk menyangkal fakta.
Lebih lanjut Jiang menyebutkan bahwa beberapa personel militer Inggris pada operasi luar negeri telah melakukan pembunuhan warga sipil tetapi masih bebas berkeliaran. Inggris berupaya melindungi mereka dari pertanggungjawaban yang semestinya melalui undang-undang.
Selain itu, katanya, pusat-pusat penahanan migran di Inggris beroperasi dalam kondisi yang buruk dan hak-hak para migran sangat dilanggar.
Dia menambahkan bahwa Inggris menyebarkan disinformasi dan memancing konfrontasi untuk tujuan politik, menggunakan hak asasi manusia sebagai dalih untuk mencampuri urusan dalam negeri negara lain, dan tindakan politis seperti itu sangat merusak kerja sama hak asasi manusia internasional serta “sangat memprihatinkan.”
“Kami meminta Dewan Hak Asasi Manusia agar terus menyelidiki pelanggaran hak asasi manusia di Inggris dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan guna memantau tindakan pemerintah Inggris untuk memperbaiki kesalahannya,” desak Jiang. [Xinhua]