BEIJING – Hukuman lebih berat bagi mereka yang mencuri identitas orang lain untuk mendaftar di sekolah atau perguruan tinggi mendapat sorotan dalam revisi draf terbaru Undang-Undang (UU) Pendidikan, yang sedang dipertimbangkan oleh para anggota parlemen China.
Draf amendemen UU Pendidikan negara itu pada Senin (26/4) diajukan kepada anggota parlemen untuk menjalani pembacaan kedua dalam sesi Komite Tetap Kongres Rakyat Nasional (National People’s Congress/NPC) China yang tengah berlangsung.
Pemegang jabatan publik yang merencanakan pencurian identitas, secara curang memanfaatkan identitas orang lain dan mengambil jatah orang lain dalam penerimaan, atau menghasut orang lain untuk melakukannya, akan dijatuhi sanksi sesuai dengan UU, menurut draf tersebut.
Draf itu juga menyatakan bahwa para pelanggar akan menghadapi tuntutan pidana jika situasi mengindikasikan tindak kejahatan.
Periode larangan bagi para pelaku kecurangan untuk berpartisipasi dalam ujian nasional terkait akan diperpanjang menjadi dua hingga lima tahun dari periode sebelumnya yang hanya satu hingga tiga tahun, menurut draf itu.
Para legislator diperkirakan akan membahas draf amendemen tersebut dalam diskusi kelompok saat sesi Komite Tetap NPC, yang berlangsung mulai Senin hingga Kamis (29/4). [Xinhua]