WARTABUANA – Israel pada Selasa (16/3) mengatakan pihaknya telah menyempurnakan sistem antiroket Iron Dome untuk mencegat berbagai jenis ancaman udara tambahan.
Organisasi Pertahanan Rudal di bawah naungan Kementerian Pertahanan Israel dan Rafael Advanced Defense Systems, perusahaan senjata dan pertahanan dari Israel, “berhasil menyelesaikan kampanye uji coba Sistem Senjata Iron Dome,” papar Kementerian Pertahanan Israel dalam pernyataannya.
“Kampanye ini, bersama dua uji terbang Iron Dome belum lama ini, menunjukkan peningkatan signifikan dari kemampuan teknologi sistem tersebut,” menurut pernyataan tersebut.
Diuji dalam beberapa skenario, sistem ini mencegat dan menghancurkan target yang menyimulasikan serangan beruntun oleh beberapa drone serta serangan beruntun roket dan rudal, lanjut pernyataan itu.
“Saat menghadapi ancaman yang muncul dan berubah dengan cepat, berbagai kemampuan baru ini menyajikan fleksibilitas operasional bagi jajaran politik dan lembaga pertahanan yang sangat penting bagi keamanan nasional kita,” kata Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz dalam pernyataannya.
Iron Dome dirancang untuk mencegat roket jarak dekat. Beroperasi sejak 2011, militer Israel menggunakan sistem ini terutama untuk mencegat roket yang diluncurkan dari Jalur Gaza.
Iron Dome merupakan bagian dari sistem pertahanan udara multilapis Israel, yang mencakup sistem pertahanan rudal jarak menengah hingga jauh David’s Sling dan rudal antibalistik jarak jauh Arrow-3.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Yerusalem. (XHTV)