Zelensky mengundang Biden untuk mengunjungi Ukraina “dalam beberapa hari mendatang.”
KIEV, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden berbicara melalui telepon pada Minggu (13/2) untuk membahas situasi keamanan di sekitar Ukraina, seperti diungkapkan kantor pers Zelensky.
Zelensky dan Biden telah bertukar informasi dan membahas cara-cara menurunkan eskalasi, menurut sebuah pernyataan di situs web kepresidenan Ukraina.
Kedua belah pihak juga membahas masalah peningkatan stabilitas keuangan dan energi Ukraina di tengah krisis.
Zelensky menekankan bahwa Kiev memahami semua risiko yang ada saat ini dan siap menghadapi “setiap perkembangan.”
Pemimpin Ukraina itu berterima kasih kepada Washington atas dukungan mereka terhadap Ukraina, dan mengatakan hal tersebut telah berkontribusi dalam memperkuat kemampuan tentara Ukraina.
Zelensky mengundang Biden untuk mengunjungi Ukraina “dalam beberapa hari mendatang,” mengatakan bahwa kunjungan semacam itu sangat penting untuk menstabilkan situasi.
Dia juga menekankan pentingnya memberikan jaminan keamanan yang efektif untuk Kiev.
“Kami siap membahasnya dalam format yang berbeda,” ujarnya.
Menurut sebuah pernyataan Gedung Putih, Biden telah menjelaskan dalam percakapan telepon tersebut bahwa AS akan “menanggapi dengan cepat dan tegas, bersama dengan sekutu dan mitranya, untuk setiap agresi Rusia lebih lanjut terhadap Ukraina.”
Kedua pemimpin sepakat tentang pentingnya melanjutkan “diplomasi dan pencegahan dalam menanggapi peningkatan pengerahan militer Rusia di perbatasan Ukraina,” tambah pernyataan itu.
Sejak November tahun lalu, Kiev dan beberapa negara Barat menuduh Rusia mengumpulkan pasukan berskala besar di dekat perbatasan Ukraina dengan kemungkinan niat “invasi”.
Rusia membantah tuduhan itu, menyatakan bahwa pihaknya berhak untuk memobilisasi pasukan di dalam perbatasannya guna mempertahankan wilayahnya karena aktivitas Pakta Pertahanan Atlantik Utara (North Atlantic Treaty Organization/NATO) merupakan ancaman bagi keamanan perbatasan Rusia.
Dalam beberapa hari terakhir, AS dan sejumlah negara lain telah menyarankan warganya untuk meninggalkan Ukraina, dengan alasan meningkatnya ancaman aksi militer. [Xinhua]