WARTABUANA – Pada zaman kuno, Fujian merupakan titik awal utama Jalur Sutra Maritim, sementara Indonesia menjadi pusat penting di sepanjang rute tersebut, yang menjadikannya magnet bagi pemukim awal Fujian. Kini, berkat hubungan maritim yang telah lama terbina, Fujian dan Indonesia menjalin persahabatan baru dan menyusun cetak biru baru demi kemajuan bersama. Kedua pihak menikmati interaksi yang lebih dekat, kerja sama yang lebih erat, serta potensi pertumbuhan yang lebih kuat, terutama sejak terbentuknya provinsi kembar Fujian dan Jawa Tengah pada 2003.
Pertukaran tingkat tinggi yang kerap dilakukan
Dalam beberapa tahun terakhir, kunjungan tingkat tinggi yang kerap dilakukan meningkatkan serta memperluas pertukaran dan kerja sama Fujian-Indonesia secara menyeluruh, memetakan jalur menuju masa depan menjanjikan yang bercirikan perdamaian, pertumbuhan, pemahaman, dan manfaat bagi semua pihak.
Pada Mei 2015, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memimpin delegasi ke Fujian untuk menghadiri Pameran Jalur Sutra Maritim (Maritime Silk Road Expo) dan Forum Dialog Kerja Sama Asia (Asia Cooperation Dialogue/ACD).
Pada April 2019, dalam kunjungannya ke Jawa Tengah, Wakil Gubernur Provinsi Fujian Guo Ningning menghadiri acara promosi bisnis Fujian, serta mengunjungi fasilitas akuakultur dan pengolahan milik Chasun Group.
Pada Juli 2021, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyampaikan pesan video untuk Konferensi Promosi Investasi Global “Dua Negara, Taman Kembar” Indonesia-China yang diselenggarakan bersama oleh Kementerian Perdagangan China, Pemerintah Provinsi Fujian, serta Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia.
Pada Desember 2022, Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin menyampaikan pidato dalam webinar tentang Jalur China Menuju Modernisasi dan Kerja Sama Fujian dengan Sahabat Internasional yang diselenggarakan oleh Departemen Internasional Komite Sentral Partai Komunis China (Communist Party of China/CPC) bersama Pemerintah Provinsi Fujian.
Berbagai kunjungan tingkat tinggi memperdalam pemahaman dan persahabatan antara Fujian dan Jawa Tengah. Sebanyak 30 delegasi, yang terdiri dari sekitar 500 anggota dari kedua belah pihak, terlibat dalam kerja sama yang luas dan bermanfaat di bidang bisnis, pendidikan, budaya, dan pariwisata.
Pada Agustus 2022, sebuah konferensi video menandai dimulainya pertukaran antara Provinsi Fujian dan Provinsi Kepulauan Riau. Pada Desember 2022, Gubernur Fujian Zhao Long dan Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad menandatangani letter of intent (LoI) untuk menjalin hubungan persahabatan.
Lingkungan bisnis yang lebih baik dan kerja sama ekonomi yang lebih erat
Pada 21 Februari, Pertemuan Promosi Investasi Indonesia-Fuzhou dan Upacara Penandatanganan Proyek digelar di Jakarta. Sebanyak 15 proyek senilai 21,6 miliar yuan (1 yuan = Rp2.130) ditandatangani, yang meliputi sektor makanan, energi bersih, material baru, tekstil, dan sektor-sektor lainnya.
Kerja sama skala besar ini sama sekali bukan yang pertama dari jenisnya. Pada awal 2019, Fujian mengusulkan inisiatif “Dua Negara, Taman Kembar” (TCTP) China-Indonesia. Gagasan yang melatari inisiatif ini adalah membangun kawasan industri di masing-masing negara akan menetapkan landasan untuk mengeksplorasi mekanisme kerja sama yang mengutamakan industri, konektivitas infrastruktur, dan kebijakan preferensial, seraya menyelaraskan Inisiatif Sabuk dan Jalur Sutra (Belt and Road Initiative/BRI) China dengan visi Indonesia sebagai Poros Maritim Global.
Kawasan Industri China berpusat di Fuzhou Yuanhong Investment Zone, yang rencananya akan memiliki luas 60 km persegi. Sementara itu, Kawasan Industri Indonesia meliputi Bintan Industrial Estate, Aviarna Industrial Estate, dan Batang Industrial Park, dengan luas yang direncanakan 87,6 km persegi.
Pada Januari 2023, Dewan Negara China menyetujui pembentukan zona peragaan China-Indonesia berbasis TCTP untuk pertumbuhan yang didorong oleh inovasi di Fuzhou, Fujian. Kementerian Perdagangan China menyertakan TCTP China-Indonesia dalam Rencana Lima Tahun ke-14 untuk pengembangan perdagangan dan pengembangan perdagangan luar negeri berkualitas tinggi, dan Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional (National Development and Reform Commission/NDRC) China menetapkan kerja sama itu sebagai salah satu platform utama untuk mengembangkan Kawasan Inti Jalur Sutra Maritim.
Proyek TCTP, yang saat ini beroperasi penuh, merupakan bukti komitmen Fujian untuk membangun lingkungan investasi yang atraktif. Dalam beberapa tahun terakhir, Fujian meningkatkan kolaborasi dan penyelarasan lintas departemen, dan menyempurnakan mekanisme kerja dalam mempromosikan, melindungi, dan mengelola investasi asing.
Secara spesifik, Fujian melakukan hal-hal berikut:
- Menerapkan undang-undang investasi asing sepenuhnya;
- Menghapus persyaratan persetujuan dan pengarsipan dokumen untuk penggabungan dan perubahan terkait perusahaan penanaman modal asing (PMA) pada sektor-sektor yang tidak tercantum dalam daftar negatif;
- Memperlakukan investasi domestik dan asing secara setara;
- Menetapkan dan meningkatkan mekanisme kerja untuk menangani keluhan para investor asing;
Meningkatkan aturan dan regulasi yang relevan secara berkala untuk mengikuti perkembangan zaman. Beragam langkah konkret tersebut membantu meningkatkan layanan pemerintah dan menciptakan lingkungan investasi asing yang lebih kondusif dan menarik.
Alhasil, nilai investasi asing yang disetor di Fujian mengalami peningkatan. Dari 2020 hingga 2022, sebanyak 7.708 perusahaan PMA telah didirikan; nilai kontrak investasi asing naik menjadi 42,83 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp14.751); dan nilai investasi asing yang disetor mencapai 14,32 miliar dolar AS, dengan peningkatan rata-rata tahunan sebesar 5,3 persen. Beberapa perusahaan asing menjadi penting dalam industri pilar, manufaktur canggih, dan industri berkembang (emerging industry) di Fujian, mendorong peningkatan dan pengelompokan industri di provinsi tersebut.
Indonesia merupakan mitra dagang terbesar Fujian di ASEAN. Pada 2022, total nilai perdagangan dua arah antara Indonesia dan Fujian mencapai 121,52 miliar yuan (1 yuan = Rp2.130), dengan peningkatan secara tahunan (year on year/yoy) sebesar 32,2 persen. Selain itu, Indonesia merupakan sumber investasi asing terbesar keempat Fujian di ASEAN. Hingga akhir 2022, Indonesia telah berinvestasi di 323 proyek di Fujian, dengan nilai kontrak investasinya mencapai 820 juta dolar AS, dengan 560 juta dolar AS di antaranya telah dicairkan. Data angka itu menunjukkan pentingnya peran Indonesia sebagai mitra dagang yang vital bagi Fujian.
Proyek TCTP China-Indonesia akan menggenjot pembangunan infrastruktur bagi kedua pihak, termasuk jaringan jalan raya, pelabuhan, dermaga, serta fasilitas pendidikan dan perawatan kesehatan. Ini akan memperluas dan menaikkan taraf kerja sama ekonomi Fujian-Indonesia, meningkatkan daya tarik investasi mereka bagi bisnis-bisnis global, dan memperkuat kerja sama regional.
Hubungan dan interaksi yang lebih kuat yang didorong oleh budaya dan pariwisata
Seiring dengan berkembangnya kerja sama bisnis, pertukaran antarmasyarakat juga tumbuh semakin meningkat. Pertukaran budaya, pendidikan, dan pariwisata semakin merekatkan masyarakat, dan mendapatkan dukungan mereka untuk pembangunan yang saling menguntungkan.
Saat ini, Fujian dan Indonesia memiliki lima pasang provinsi/kota persahabatan, yaitu provinsi Fujian dan Jawa Tengah, kota Fuzhou dan Semarang, kota Xiamen dan Surabaya, kota Zhangzhou dan Palembang, serta kota Fuqing dan Malang.
Budaya dan pariwisata menjadi penghubung persahabatan yang lebih dalam. Pertukaran-pertukaran yang relevan mencakup:
- Badan Promosi Pariwisata Daerah Jawa Tengah dan Departemen Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Fujian sering melakukan kunjungan timbal balik;
- Pada 2020, Departemen Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Fujian dan Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah menandatangani sebuah perjanjian kerja sama dalam bidang kebudayaan dan pariwisata;
- Pada 2020, Asosiasi Pelaku Pariwisata Provinsi Jawa Tengah menghadiri Subforum Pertukaran dan Kerja Sama Budaya dan Pariwisata di Konferensi Provinsi/Kota Persahabatan ASEAN-Fujian secara daring;
- Saat menggelar Fujian Week pertama pada 2014, Fuzhou menyelenggarakan promosi bisnis, budaya, dan pariwisata di Semarang, dan mengadakan pertunjukan budaya bertajuk “Fuzhou Night” di alun-alun kota tersebut.
- Para seniman Xiamen dan pebulutangkis masing-masing mengunjungi Surabaya untuk berpartisipasi dalam 4 edisi Cross Culture International Folk Art Festival dan 3 edisi Turnamen Bulu Tangkis Internasional.
Pendidikan merupakan pendorong utama dalam memfasilitasi interaksi. Pertukaran-pertukaran yang relevan mencakup:
- Sejumlah pimpinan dinas pendidikan dan pemerintah Provinsi Jawa Tengah mengunjungi Fujian dan menggelar pembicaraan terkait pertukaran siswa/guru dan pelatihan vokasi dengan Departemen Pendidikan Provinsi Fujian, Universitas Xiamen, dan sekolah-sekolah vokasi termasuk Sekolah Ekonomi Fujian dan Sekolah Industri Fujian;
- Pada 2013, provinsi Fujian dan Jawa Tengah masing-masing mengirim sejumlah pejabat untuk mempelajari bahasa Mandarin dan bahasa Indonesia.
- Sejumlah delegasi asal Surabaya mengunjungi Xiamen untuk mempelajari pembangunan wilayah perkotaan, manajemen, dan perawatan kesehatan;
- Dinas/departemen kerja sama internasional kedua kota tersebut menggelar konferensi video untuk membahas rencana proyek “Pusat Bahasa” dan proposal delegasi Surabaya perihal pendidikan yang terintegrasi, pendidikan daring, sekolah ramah lingkungan, serta pameran promosi dan produk pariwisata.
Dengan memanfaatkan momentum keterlibatan yang saling menguntungkan, Fujian dan Indonesia tentunya akan mewujudkan visi pertumbuhan yang lebih kuat, kerja sama yang lebih erat, kehidupan yang lebih baik, dan terobosan lebih lanjut dalam pembangunan berkualitas tinggi serta kerja sama Sabuk dan Jalur Sutra di masa mendatang. []