HONGKONG – Badan legislatif Hong Kong pada Rabu (28/4) mengesahkan anggaran untuk tahun 2021-2022 yang diusulkan oleh pemerintah, yang memuat anggaran sekitar 120 miliar dolar Hong Kong (1 dolar Hong Kong = Rp1.869) untuk menerapkan langkah kontra-siklus guna memulihkan kembali ekonomi di tengah COVID-19.
Anggaran itu disetujui oleh Dewan Legislatif Daerah Administratif Khusus (Special Administrative Region/SAR) Hong Kong setelah pembacaan ketiga selesai, dengan 40 suara mendukung, satu menolak, dan satu abstain.
Dalam anggaran yang pertama kali diumumkan pada 24 Februari tersebut, pemerintah SAR Hong Kong mengumumkan serangkaian kebijakan bantuan ekonomi, termasuk pengurangan pajak dan tarif, tunjangan jaminan sosial, dan kupon konsumsi, guna membantu bisnis dan individu keluar dari kesulitan.
Anggaran belanja tersebut diperkirakan akan menghasilkan defisit sebesar 101,6 miliar dolar Hong Kong untuk tahun keuangan 2021-2022, setara 3,6 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) lokal, yang menandai defisit anggaran untuk tahun ketiga berturut-turut.
Terlepas dari defisit yang sangat besar tersebut, pemerintah Hong Kong perlu menopang ekonomi serta membantu masyarakat dan bisnis yang membutuhkan setelah pusat keuangan itu mengalami dua pukulan besar dalam beberapa tahun terakhir, yakni terjadinya kerusuhan sosial dan epidemi COVID-19, kata Sekretaris Keuangan Paul Chan pada Rabu ketika berbicara di hadapan anggota parlemen.
Chan juga berkata Hong Kong mengawali tahun ini dengan baik karena PDB diperkirakan mencatat peningkatan cukup tinggi pada tiga bulan pertama, mengakhiri kontraksi yang sudah berlangsung enam kuartal berturut-turut.
Angka PDB Hong Kong untuk periode Januari-Maret akan dirilis pekan depan. Perekonomian pusat keuangan tersebut turun 6,1 persen pada 2020 dibandingkan tahun sebelumnya.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Hong Kong, China. (XHTV)