PBB – Badan kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) bersama mitra-mitranya terus memberikan bantuan kepada lebih dari 17.500 pengungsi di Kabul walaupun terdapat berbagai tantangan dari krisis Afghanistan, tutur seorang juru bicara PBB pada Senin (16/8).
“Dalam sebulan terakhir, 17.500 orang teridentifikasi sebagai pengungsi internal baru,” kata Stephane Dujarric, kepala juru bicara Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres. “Sebagian besar pengungsi yang tiba dalam beberapa hari terakhir dilaporkan berasal dari provinsi Ghazni dan Logar.”
Sekitar 13.500 pengungsi internal atau internally displaced person (IDP) menerima makanan, uang tunai, perawatan kesehatan, barang keperluan rumah tangga, serta air dan bantuan sanitasi, papar Dujarric. Tim antarbadan dikerahkan ke sekitar Kabul untuk mengevaluasi kebutuhan kemanusiaan.
“Meski ada tantangan besar, organisasi-organisasi kemanusiaan, baik itu organisasi PBB maupun nonpemerintah, di Afghanistan berkomitmen mengirimkan bantuan dan layanan kepada jutaan orang yang membutuhkan dengan mematuhi prinsip-prinsip kemanusiaan tentang perikemanusiaan, netralitas, ketidakberpihakan, dan kebebasan,” urainya.
Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan mengatakan dalam Sekilas Kabar tentang Afghanistan (Flash Update on Afghanistan) terbaru bahwa tim evaluasi harus mengakhiri operasi mereka pada Minggu (15/8) sore “akibat ketidakpastian situasi di Kabul.”
Kebutuhan mendesak warga masih berupa tempat perlindungan, barang kebutuhan rumah tangga, makanan, sanitasi, peralatan kebersihan, persediaan layanan kesehatan dan air minum, ungkap kantor tersebut.
Juru bicara itu melanjutkan bahwa laporan sekretaris jenderal tentang Konflik Bersenjata dan Anak-Anak di Afghanistan telah dirilis pekan lalu, yang menyebutkan tambahan 5.770 anak laki-laki dan anak perempuan tewas serta mengalami kecacatan di negara tersebut selama Januari 2019 hingga Desember 2020.
Korban anak selama paruh pertama 2021 mencatatkan rekor jumlah anak yang tewas dan mengalami kecacatan tertinggi yang pernah tercatat oleh PBB untuk periode tersebut di Afghanistan, situasi yang kian parah dalam beberapa pekan dan hari terakhir, kata Dujarric.
Dia melanjutkan bahwa paket bantuan kemanusiaan senilai 1,3 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp14.388) untuk Afghanistan baru terdanai 38 persen, masih terdapat kekurangan hampir 800 juta dolar AS. [Xinhua]